Anak-anak kadang menghadapi perasaan takut yang berlebihan tanpa alasan. Tanda gangguan mental pada anak ini seperti menangis, berteriak atau mual disertai dengan perasaan sangat intens. Perasaan ini pun dapat menyebabkan efek seperti kesulitan bernapas, jantung berdebar atau bernapas dengan cepat, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Jadi pentingnya kita tau tentang mengenal kesehatan mental pada remaja, agar kita dapat mencegah itu. Saya peribadipun jujur pernal mengalami gangguan mental, nyaitu depresi karena beberapa hal, untungnya depresi saya bukan karna terganggu oleh oraang lain, dan saya sekarang sudah bisa menyembuhkan depresi saya.
Nah ngomongin soal deperesi saya juga banyak sekali baca-baca soal para remaja depresi dan ternyata,depresi lebih sering terjadi kepada remaja wanita dibanding remaja laki-laki. Hubungan Faktor Psikososial dengan tingkat Depresi.
Ramaja sering juga menglami depresi, ini dalam remaja harus dihindari karna banyak sekali remaja yang depresi sering melakukan tindakan yang gak diinginkan seperti uapaya bunuh diri.Tingkat depresi terhadap remaja ada 12,7% remaja depresi dan ada 37,3% remaja yang tidak mengalami depresi, itu yang tidak terganggu atau di alami secara sendiri. Dan ada yang terganggu  atau depresinya disebabkan oleh orang lain seperti di buli di sekolahan, ini sering terjadinya kepada anak-anak sekolahan, ada 45,6% remaja yang mengalami depresi terganggu dan ada 54,4% remaja yang tidak mengalami depresi saat terganggu.
Sebesar 32,9% remaja mengalami depresi dengan mempunyai keadaan psikososial yang terganggu. Dari hasil uji hubungan, nilai P adalah 0,000, yaitu nilai ini (2-sisi) adalah 0,5. Akibatnya adalah mungkin untuk menyimpulkan bahwa ada prevalensi depresi yang di sebabkan oleh internalisasi, eksternalisasi, dan kesulitan perhatian, gangguan internalisasi ditandai dengan emosi, putus asa, memandang rendah diri sendiri, kemurungan, dan kecemasan. Gangguan eksternalisasi ditandai dengan emosi penolakan, ketidak mampuan memahami perasaan orang lain, dan menyalahkan orang lain. Gelisah, melamun, sulit berkonsentrasi, berperilaku tanpa berpikir, dan mudah teralihkan perhatiannya merupakan gejala dari kesulitan memusatkan perhatian. Depresi lebih sering terjadi pada remaja wanita daripada laki-laki, karena perubahan hormonal yang memperngaruhi perubahan suasana hati.
Hal ini sesuai dengan temuan bauman (2013), Â yang menemukan bahwa remaja putri memiliki risiko depresi 1,73 kali lebih tinggi dari pada remaja l;aki-laki. Lebih lanjut, National Institute Of Mental Health (2011) mencatat bahwa hormon yang bekerja pada otak memengaruhi emosi dan suasana hati, oleh karena itu gadis remaja lebih rentan terhadap depresi krena elemen internal intrinsik pada wanita, selain variabel lingkungan dan faktor lainnya.
Jadi pentingnya mengontrol Kesehatan mental, karena biasanya kondisi dimana individu memiliki kesehatan mental yang terganggu akan memengaruhi dirinya sehingga dirinya depresi, kita harus mampu menyadari potensi kita sendiri, karna kita memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup pada berbagai situasi dalam kehidupan, mampu bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya.
Gaya hidup sehat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesehatan mental dan fisik remaja. Berikut adalah beberapa cara dimana gaya hidup sehat dapat memengaruhi kedua aspek tersebut:
1.1Kesehatan Mental
 Setres dan Kecemasan
Aktivitas fisik, Â seperti olahraga teratur, dapat membantu mengurangi tingkat setres da kecemasan. Olahraga melepaskan endorifin yang dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi gejala depresi .