5/ LELAKI IKAN
Lelaki itu benar-benar mujur
Kutuk yang dirapalnya manjur
Perlahan, tubuhnya mengecil
Otaknya tentu juga mengecil
Jadilah ia seekor ikan yang lucu
Dewa menempatkannya di kolam
yang dibuat khusus untuknya
Rupa-rupanya, ia belum sadar perubahan
sambil berenang, komat-kamit ia terus merapal
Tiba-tiba, ia tampak terheran-heran
ketika menyadari tubuhnya telanjang
tetapi tak bisa lihat kemaluannya
Ia pun senang: tak perlu lagi malu
Lalu ia berenang kesana, kemari
mencari cermin ingin berkaca
Dewa selalu tahu sebelum kejadian
Telah disediakan sebuah cermin
di tempat yang mudah dicari
Sesaat kemudian,
di depan cermin, ikan itu terpukau
melihat ikan gemuk yang sangat lucu
Ia mengejar ingin menangkap
untuk digoreng tetapi sial
pikirnya:
Dewa tak mengijinkanku jadi ikan
menangkap ikan pun tidak
Waduk Sunter
sg
6/ LAYANG-LAYANG IKAN
ia telah menulis puisi lebih dari seratus judul
“tidak untuk dikirimkan!” katanya sambil tersenyum
untuk dijadikan layang-layang ikan, untuk diterbangkan.
jika cuaca cerah, selalu kulihat seekor layang-layang ikan
berenang-renang di langit, bergerak-gerak kesana-kemari
tinggi, tinggi sekali sampai di awan-awan.
jika angin semakin kencang, hatinya bertambah girang
ketika layang-layang ikan itu putus, bertepuk tanganlah ia
sambil berdoa hingga layang-layang lenyap tak tampak.
ia tak pernah berkecil hati walaupun mustahil
satu dari sejumlah layang-layang itu tersangkut
di kawat jemuran bajumu.