Mohon tunggu...
Sulfiza Ariska
Sulfiza Ariska Mohon Tunggu... Penulis - Halo, saudara-saudara sedunia. Apa kabarmu? Semoga kebaikan selalu menyertai KITA.

Penulis penuh waktu. Lahir di Sumatera Barat dan berkarya di Yogya. Emerging Writer "Ubud Writers and Readers Festival" ke-11. E-mail: sulfiza.ariska@gmail.com IG: @sulfiza_indonesia Twitter: Sulfiza_A

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jokowi, Guru Rakyat

7 Januari 2019   22:59 Diperbarui: 8 Januari 2019   18:40 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi Jembatan Batang Kalu di Korong Pasa Usang Nagari Kayu Tanam Kabupaten Padang Pariaman yang putus Senin (10/11/2018) malam. Sumber: pekanbaru.tribunnews.com

Tahukah kamu?

 

Belatung-belatung itu merupakan wujud dari janji-janji dan ancaman. Mereka menjanjikan surga bagi orang-orang yang mematuhinya dan ancaman neraka bagi yang membantah keinginan mereka.    

Setiap waktu, Juru Selamat palsu tersebut, mengembalakan boneka-boneka.  Boneka-boneka itu seukuran manusia, berpenampilan manusia, dan berbicara seperti manusia. Akibatnya, mereka sulit untuk dibedakan dengan manusia yang sesungguhnya. Boneka-boneka tersebut memiliki mata aneka warna: hitam, biru, cokelat, amber, hijau, dan abu-abu. Meskipun mereka juga memiliki warna mata seperti manusia ynag sesungguhnya; sorot mata mereka sehampa mata milik patung-patung lilin di keheningan musim dingin.  

Dulu, boneka-boneka itu pernah menjadi manusia. Namun, akibat belatung-belatung yang ditebarkan Juru Selamat palsu, mereka bosan menjadi manusia dan memilih menjadi boneka. Mereka tidak lagi menggunakan otak untuk berpikir, ingin segera merasakan kenikmatan surga, dan ketakutan bila diancam masuk neraka.  

Para boneka meyakini  dusta yang ditiupkan Juru Selamat palsu. Di surga, mereka akan menjadi kaya-raya tanpa berusaha atau bekerja. Mereka menempati rumah-rumah mewah dengan dinding berasal dari emas yang diukir. 

Boneka-boneka berjenis kelamin perempuan bisa ongkang-ongkang, jauh dari asap dapur, dan melilit tubuhnya dengan beragam jenis perhiasan. Meskipun menyantap makanan lezat apa saja, tubuh mereka akan tetap langsing seperti Agnes Monica. 

Sementara itu, para boneka yang berjenis kelamin laki-laki menuntaskan dahaga di sungai arak, madu, dan susu. Tidak jarang pula, mereka bersenggama dengan 72 bidadari. Bebas berkelamin dan menumpahkan lendir birahi di mana-mana.               

    

Boneka-boneka yang merindukan surga itu; memenuhi jagad raya: nyata dan maya. Sambil mengibarkan bendera hitam buatan Juru Selamat palsu, mereka berbondong-bondong ke seluruh galaksi untuk meneriakkan "Ganti Presiden!". Di lain waktu, mereka teriakkan "Salah Jokowi" untuk seluruh permasalahan dunia. Bahkan, seorang artis yang menjadi pelacur pun, diteriakkan sebagai kesalahan Jokowi. 


Boneka-boneka tersebut tidak lelah berteriak dan gaduh. Menghujat dan mencaci Jokowi. Hingga suara mereka berkarat; terdengar seperti koak gagak atau raungan parau bangau yang sekarat.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun