Ladang panel surya tersebut luasnya mencapai 10 mil persegi dan sekarang sudah mempunyai 4 juta panel surya. Ladang panel surya raksasa tersebut dapat menghasilkan listrik 850 megawatt dan cukup untuk mengisi daya sekitar 140.000 rumah. Dan bahkan China mencapai kondisi dimana biaya untuk memproduksi energi menggunakan panel surya sama atau bahkan lebih rendah dari energi yang berasal dari batu bara (BBC, 2019). Akan tetapi, walaupun sudah memiliki ladang panel surya terbesar di dunia, China tetap saja masih mengandalkan batu bara sebagai sumber energi utama.Â
Oleh karena itu, tentunya China akan tetap menjadi peyumbang emisi gas rumah kaca terbesar di dunia. Karena seperti yang dijelaskan diatas bahwasannya proses pembakaran batu bara menghasilkan karbon dioksida (CO2) yang lebih banyak, sehingga dapat menyebabkan kenaikan suhu bumi. Jika terus menerus menggunakan batu bara yang merupakan bahan bakar fosil, maka suhu bumi diproyeksikan akan naik sekitar 4 derajat celcius pada akhir abad ini dan akan naik lebih dari 7 derajar celcius.Â
Dengan kenaikan suhu bumi tersebut tentunya dapat mengancam keberlangsungan hidup manusia. Karena dengan adanya kenaikan suhu bumi pastinya suhu dibumi akan semakin panas, sehingga dapat menyebabkan kekeringan, adanya kekeringan juga dapat menyebabkan penurunan produksi pertanian.Â
Penyebab kenaikan suhu lainya yaitu es di kutub selatan dan kutub utara bumi pun juga dapat mencair, sehingga terdapat peningkatan volume air yang dapat menyebabkan banjir di berbagai wilayah di bumi ini, bahkan pulau-pulau kecil dapat tenggelam karena naikknya permukaan air laut, dan juga dapat mengakibatkan badai besar dan tsunami, kemudian juga dapat menyebabkan kebakaran hutan, krisis air bersih, serta dapat menyebabkan penyakit pada manusia seperti stress, busung lapar, dan lain sebagainya.
Melihat penjabaran diatas maka pemerintah suatu negara harus membuat dan mengambil kebijakan nasional di setiap negaranya dengan harus melihat juga dari sisi keamanan lingkungan, karena hal tersebut dapat mempengaruhi keamanan nasional secara luas. Kemudian harus ada pegimplementasian konsep keamanan lingkungan terhadap suatu negara.Â
Setiap negara harus mempunyai sebuah kebijakan yang mendukung untuk mengimplemetasikan konsep keamanan lingkungan. Oleh karena itu, seharusnya pemerintah China bisa mengambil kebijakan yang tepat agar China tidak lagi menjadi penyumbang gas emisi rumah kaca terbesar di dunia. Dengan ladang panel surya terbesar di dunia yang dimiliki China, China seharusnya dapat memanfaatkan ladang panel surya yang merupakan sebuah sumber energi terbaharukan sebagai pengganti batu bara sebagai energi utama di China.Â
Seharusnya pemerintah dapat dengan tegas untuk meminimalisir penggunaan batu bara sebagai sumber energi, agar gas emisi rumah kaca di China dapat menurun. Kemudian melihat dari aspek human security, sebenarnya penggunaan batu bara sebagai sumber energi yang diandalkan di China tidak baik utuk kesehatan mausia.Â
Dari pejelasan diatas yang mengatakan bahwa China merupakan penghasil tenaga listrik berbasis batu bara terbesar di dunia, maka hal tersebut tentunya membawa pengaruh buruk terhadap kesehatan masyarakat di China. Karena partikel hasil dari pembakaran batu bara dapat masuk ke paru-paru dan menyebabkan penyakit pernapasan, serta pembangkit listrik yang menggunakan batu baru sebagai sumber energinya juga dapat menghasilkan zat radioaktif 100 kali lebih banyak daripada pembangkit listrik tenaga nuklir.Â
Oleh karena itu, tentunya masyarakat China merasa terancam terhadap kesehatannya. Karena kesehatan merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia, jika manusia sakit maka taruhannya adalah nyawanya.Â
Terdapat data kesehatan dan polusi yang dikumpulkan dari sumber resmi China, bahwa batu bara selama puluhan tahun telah meningkatkan jumlah kematian akibat penyakit pernafasan dan jantung di wilayah sebelah utara Sugai Huai (VOA, 2013). Dari data tersebut membuktikan bahwa penggunaan batu bara sebagai sumber energi memiliki dampak negatif yaitu meningkatkan suhu bumi hingga mengakibatkan kematian manusia.
Daftar Pustaka