Mohon tunggu...
Sulasmi Kisman
Sulasmi Kisman Mohon Tunggu... Administrasi - Warga Ternate, Maluku Utara

http://sulasmikisman.blogspot.co.id/ email: sulasmi.kisman@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menjadi Orang Halmahera

18 Januari 2022   21:57 Diperbarui: 18 Januari 2022   22:26 942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Orang Halmahera (sebuah Catatan dari Lapangan) Karya Faris Bobero [dokpri, 2022]

Peta yang disajikan di setiap awal pembahasan cerita setidaknya membantu saya selaku pembaca yang awam pada daerah-daerah yang dibahas dalam setiap cerita Orang Halmahera.

Gambar-gambar yang disajikan di setiap halaman cerita juga membantu saya menikmati alur cerita Orang Halmahera. Saya tak sekadar menduga-duga bagaimana keberadaan bangkai Kapal Tosimaru milik Jepang misalnya. Saya melihat langsung bagaimana bukti sejarah, peninggalan Perang Dunia II itu hadir di depan mata (halaman 2).

Akan tetapi beberapa kesalahan penulisan, sempat sedikit mengganggu dalam proses pembacaan. Tapi mungkin ini hanya secuil kesalahan pada editting, setidaknya bisa dimaklumi. Namun ada juga yang perlu diperhatikan, seperti pada penulisan nama ilmiah.

Nama ilmiah yang menggunakan bahasa Latin perlu ditulis menggunakan huruf Kapital di awal pada kata yang menunjukkan genus kemudian dilanjutkan dengan nama spesies dengan tidak menggunakan huruf kapital. Nama ilmiah juga perlu ditulis miring atau digaris bawahi. 

Contohnya pada penulisan nama ilmiah padi adalah Oryza sativa (halaman 139). Atau di halaman sebelumnya, 125 pada penulisan pohon sagu dan singkong yang harusnya dimiringkan: Metroxylon sagu rottb, dan  Manihot esculenta. Di bagian depan, pada halaman 46, penulisan nama ikan Napoleon Wrasse yaitu Cheilinnus undulatus. Atau ikan malalugis dengan nama ilmiah Decapterus kurroides (halaman 40).

Kesalahan penulisan semacam ini lagi-lagi mungkin hanya karena editting selebihnya kak Faris telah menyuguhkan perjalanan panjang pada beberapa daerah di pulau Halmahera pun juga cerita tentang Orang-orangnya yang menggugah dan menginspirasi!

Kata Mereka tentang Orang Halmahera

Tak cukup dengan membaca saja, saya juga turut hadir pada pra Launching Buku Orang Halmahera Karya kak Faris Bobero. Acara sederhana yang berlangsung di Halte Jakofi pada 12 Desember 2021 lalu mengundang beberapa tokoh hebat, piawai dalam dunia kepenulisan di Maluku Utara.

Ada pak Herman Oesman, Darsis Humah, Sofyan Daud. Akademisi dan juga pemerhati budaya ini menanggapi karya Kak Faris dengan tanggapan yang berbeda.

Pak Herman Oesman mengapresiasi Kak Faris Bobero karena telah menyelesaikan kerja intelektualnya. Catatan Perjalanan ini juga cukup diakui karena secara empirik kak Faris telah belajar di Kompas, salah satu media arus utama di Indonesia. Ini juga tercatat di Biografi penulis pada paragraf 3 (halaman 166).

Lain dari Herman Oesman, Darsis Humah menyentil buku Orang Halmahera sebagai Buku tanpa Referensi. Namun tidak menjadi masalah menurut Akademisi dari IAIN Ternate ini. "Karena buu-buku dari pemikir besar rata-rata tidak ada reference-nya," begitu ungkapnya. Namun juga sempat disimpulkan jika Cerita Perjalanan ini dapat disampaikan dengan satu frasa maka frasa itu adalah "perebutan ruang hidup".

Meskipun begitu, ada daftar sumber yang disajikan kak Faris di halaman 165, kurang lebih 10 sumber. Namun dalam penulisan tidak ditulis sebagaimana penulisan pengutipan satu karya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun