Mohon tunggu...
Sulasmi Kisman
Sulasmi Kisman Mohon Tunggu... Administrasi - Warga Ternate, Maluku Utara

http://sulasmikisman.blogspot.co.id/ email: sulasmi.kisman@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menjadi Orang Halmahera

18 Januari 2022   21:57 Diperbarui: 18 Januari 2022   22:26 942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Orang Halmahera (sebuah Catatan dari Lapangan) Karya Faris Bobero [dokpri, 2022]

Di tengah perjalanan mampir ke Telaga Paca, singgah ke Telaga Lina, berkunjung ke Pantai Kupakupa hingga melihat aktivitas di kampung Dufa-Dufa, adapula informasi tentang panen cacing Laor di Pulau Kumo setiap bulan mei. Kak Faris juga menuntun saya sebagai pembaca melirik keindahan Gunung Dukono. Ada juga gunung Karianga Tobelo yang  tampak jelas dari  Pulau Mede (Foto halaman 12 dan 13).

Meskipun lebih dari separuh hidup tinggal di Ternate, saya baru satu kali ke Tobelo. Itupun hanya singgah sebentar membeli jagung manis untuk dibawa ke Galela. Medio 2010, ke Galela dalam rangka praktikum lapangan, mencari Burung Mamua.

Cerita kedua, kak Faris lagi-lagi berhasil mengajak pergi ke Pulau Tulang, salah satu destinasi berbasis ekologi. Betapa tidak pengelola pulau Tulang yang letaknya tak jauh dari Gamsungi, Kampung Dufa-Dufa ini hanya menerima karcis sukarela. Karcis ini pun digunakan untuk pengelolaan Laboratorium Sampah Plastik.

Selain edukasi tentang sampah plastik, Fahri beserta  beberapa kawannya juga melakukan kegiatan transplantasi terumbu karang, penanaman bibit mangrove hingga membuat tanaman organik.

Pelajaran dari cerita pertama dan kedua, bahwa Halmahera khususnya Halmahera Utara memiliki kekayaan bahari yang sangat memesona. Sebagai masyarakat  kita perlu memilih peran untuk pengembangannya, bisa lewat tulisan untuk promosi, lewat tindakan seperti cleaning beach dan sejenisnya serta edukasi untuk pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan.

Pada cerita berikutnya, sumber pangan orang Morotai, Bagan Terakhir Orang Bajo Sangkuang serta Kehidupan Orang Taba di Pulau Gunung Api menggambarkan ragam potensi kekayaan alam dari tanah Halmahera. Di desa Aha dan Pilowo, masyarakat menaruh harapan akan pangan. Konon cerita lahan padi ladang yang dikembangkan ini adalah pemanfaatan dari daerah rawa di lokasi hutan sagu yang tak terurus.

Sire Gani dari Bugis datang ke Morotai mendiami Desa Cocomare, Morotai Selatan. Dia sering datang ke desa Pilowo, mengunjungi Kepala Desa Arsad Mahmud untuk meminta lokasi agar bisa berkebun. Karena hutan sagu ini tak terurus, kepala desa menyertakan ayah saya untuk membuka lahan kebun. Kali pertama buka lahan, Sire Gani tanam padi ladang bibit padi lokal, gogo."

Pemanenan padi di Aha masih dilakukan secara sederhana, menumbuk menggunakan lesung. Yang menarik, hingga kini masyarajat Aha tidak tergantung dengan pupuk. "Tanah disini berbeda dengan Makassar atau Jawa, di Makassar tak ada pupuk, padi tak jadi. Disini, kalau dipupuk padi roboh semua karena besar".

Sementara di desa Pilowo, beberapa warga terlihat sedang membuat kopra. Sebab karena bagan ikan mereka rusak.

Kekayaan laut Halmahera tampak dari cerita Bagan Terakhir Orang Bajo Sangkuan. Mohdar Daeng Pagala mengisahkan sebelum konflik horizontal, ia sempat memiliki  tiga  kapal Cakalang berkapasitas masing-masing 40 GT dan satu bagan ikan. Dari hasil melaut pak Mohdar mampu menyekolahkan delapan anaknya hingga ke perguruan tinggi. Ikan malalugis, teri dapat menjadi andalan untuk mengais rezeki.

Di depan desa Bajo Sangkuang juga ada kerupuk kamplang, khas Halmahera Selatan. Kerupuk kamplang ini diolah oleh para perempuan Suku Bajo. Bahan-bahan kamplang diantaranya ikan, sagu dan campuran rempah-rempah. Cerita tentang kamplang yang bermula dari sagu dan ikan juga diceritakan kak Faris dengan gamblang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun