Masjid yang memiliki luas 9512 m2 ini mampu menampung 15000 jamaah sekaligus. Kehadiran Masjid yang diarsitekturi Ir. H. Helmy Al Amary ini merepresentasikan visi Kota Ternate yaitu Kota Madani. Hampir 95% dari 650 ribu lebih penduduk Ternate adalah pemeluk agama Islam. Dan kebetulan Sabtu pagi kala itu, ada acara khitanan massal.Â
Pelataran masjid dipenuhi anak-anak lelaki yang sedang memakai sarung. Pemandangan indah, ramai nan lucu. Di arah berbeda Prof.Suprayitno, Prof Sedarnawati dan Bu Husna terlihat sibuk mengabadikan momen di halaman belakang masjid yang berdekatan dengan pantai. Indah sekali bukan?
Tak sampai setengah jam di Masjid Al-Munawwar, kami melanjutkan pejalanan menuju selatan Kota Ternate. Prof. Suprayitno ingin sekali mencari durian, maklum saja waktu itu memang berpapasan dengan musim durian. Keinginan itu memuncak karena sedari tadi mobil dipenuhi aroma durian yang cukup menyengat.Â
Pak Burhan mengakui belum sempat membersihkan mobil dan kebetulan tamu yang diantar seharian kemarin juga menggondoli durian satu ikat di dalam mobil. Karena itulah ketika Prof. Suprayitno, Prof Sedarnawati dan Bu Husna mengelilingi masjid; saya, pak Burhan dan pak Rizal pun sibuk membubuhi kopi di setiap sudut mobil. Tujuannya untuk meredam bau yang menyengat.
Sempat membaca artikel bahwasanya kopi memiliki kafein yang mana kafein tersebut mengandung atom nitrogen yang dapat meningkatkan kemampuan karbon menyerap sulfur. Walhasil, bubuk kopi ataupun ampas kopi dapat menghilangkan bau tak sedap. Peneliti dari Seoul National University, Han Seouk yang dikutip seva.id pernah menyebutkan bahwa kopi mengandung senyawa heterosiklik yang dapat mempengaruhi perasaan seseorang, seperti rasa sedih dan ketenangan saat mencium aromanya.Â
Jadi jika menggunakan kopi sebagai pengharum kabin mobil, maka suasana berkendara akan menjadi lebih nyaman, terutama bagi yang sensitif dengan bau-bauan. Sudahkah anda mencoba?
Kembali pada perjalanan yang menyenangkan. Kami hendak bergegas ke selatan kota Ternate tepat pada pukul 10.30. Namun sayangnya, pak Burhan menggantikan posisinya dengan pak Rizal karena ada kesibukan lainnya. Kemudi beralih kendali tetapi perjalanan mengelilingi Ternate harus tetap dilalui dengan riang hati. Pak Rizal bilang ada beberapa tempat yang menjajakkan durian: di depan Danau Laguna, Ngade dan di sepanjang jalan di kelurahan Fora. Tetapi serta-merta pak Rizal mengarahkan lokasi yang akan kita kunjungi yaitu kelurahan Fora.