Mohon tunggu...
Sulasmi Kisman
Sulasmi Kisman Mohon Tunggu... Administrasi - Warga Ternate, Maluku Utara

http://sulasmikisman.blogspot.co.id/ email: sulasmi.kisman@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Jilid I] Meresensi Simoan

8 Juni 2017   20:09 Diperbarui: 8 Juni 2017   22:10 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Kumpulan Cerpen Simoan Karya Rajif Duchlun

"Dia sudah bertahun-tahun di sini."

"Maksudmu? Aku tak mengerti."

"Dia yang akan membawa kita ke surga. Lihat, lihat itu..."

"Aku tak bisa membacanya."

"Dia adalah penambang internasional yang telah membangun surga di dalamnya."

"Ikut aku," ucap lelaki tadi, seraya mengajak kedua anak belasan tahun itu untuk masuk ke sebuah pintu yang terbilang aneh.

Tarian dan Kata

Tarian dan Kata, penggalan cerita penari keraton yang memiliki kemampuan meliukkan badan dengan gemulai sontak pun dengan jari-jemarinya. Tarian yang disuguhkan Tery di depan para raja juga menjadi konsumsi ribuan mata lelaki. Tery selalu besikukuh bahwasanya keliaran mata itu adalah kebebasan para lelaki.

'Dan siapa yang ingin menikmati kebebasannya maka ia sendiri yang akan menerima sendiri resiko akan kebebasan itu"

"Nikahi aku, dan kau akan tahu sendiri tentang kami, tentang keraton, dan tentang tarian itu, sayang."

Tetapi sungguh lelaki itu tak sanggup menyaksikan perempuan yang dicintainya termakan keliaran ribuan mata lelaki yang sering disebut Tery sebagai sebuah "kebebasan yang diatur".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun