Mohon tunggu...
Sulasmi Kisman
Sulasmi Kisman Mohon Tunggu... Administrasi - Warga Ternate, Maluku Utara

http://sulasmikisman.blogspot.co.id/ email: sulasmi.kisman@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Jilid I] Meresensi Simoan

8 Juni 2017   20:09 Diperbarui: 8 Juni 2017   22:10 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Kumpulan Cerpen Simoan Karya Rajif Duchlun

"Aku akan merasa lebih tersiksa."

"Kenapa tersiksa?"

"Perahu itu hanya akan meninggalkan kenangan."

"Cortez?"

Dan kamu tertunduk. Membayangkan sukarnya menaklukan samudera dengan kenangan. Sebab, kamu mengerti, berlayar tanpa perempuanmu, tentu seperti menceburkan diri ke laut lepas. Kamu tak akan pernah menemukan keindahan apapun dalam perjalanan itu. Seperti kenangan, perahumu hendak menepi di sudut pantai yang paling sunyi. Saat-saat seperti itulah, kamu baru akan memahami, perjalanan ke Alhambra di Granada melalui Barcelona, melewati kota Valencia dan Murcia, serta berakhir nanti dari kota Madrid, seperti sebuah perjalanan menuju kesendirian. Kamu tak akan menemukan keramaian apa-apa di sana tanpa perempuan Halmahera.

Cerita yang menarik untuk dibaca jikalau ingin membelah Halmahera dan menjajaki kota Valencia dan mampir bertengger di sebuah bukit dengan puncak bersalju tepatnya di pegunungan Sierra Nevada.

Empat Tahun

Empat Tahun mengisahkan perjalanan perjuangan Jopi dan Nona Aprilia Sarangeang. Sebuah perjumpaan tak disengaja yang kemudian semakin dipererat dengan ditemukannya nomor telepon Nona di telepon selular milik Baban. Baban tak lain adalah senior Nona. Baban teramat baik. Baban, laki-laki berhati perempuan. Pada akhirnya Nona dan Jopi harus berpisah. Belajar menjadi pilihan Nona, ia harus pergi ke tanah Jawa.

"Jopi, ngana harus kase tahu pe dia, kalo dia itu parampuang, jadi tarusah sekolah tinggi-tinggi sudah,"

"Kalo Nona inga pe saya, Nona biar sekolah tinggi-tinggi, Nona pasti tahu Nona pe tanggung jawab sebagai parampuang."

Cerpen yang sebagian percakapannya menggunakan kata-kata dalam bahasa Ternate juga dilengkapi dengan penjelasannya. Setidaknya penulis telah mengenalkan kepada dunia akan bahasa yang kitorang punya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun