Usahaku tidak berarti lagi melewati jalan yang remang-remangÂ
Afsun abap mu kau tebarkan dimana-mana
Kepada siapa saja di mana saja kau sangat wekelÂ
Menebarkan afsun abap mu dalam keadaan tergamangÂ
Aku terdayuh hati melihat sang perempuan yang tidak lagi perempuanÂ
Tirta amarta dikedua bola mataku mulai menetes di sepanjang jalan
Kepada sang pemegang kendali dan sang pemegang abapÂ
Kendalikanlah aku dengan afsun abap mu kejalan yang semestinya ku lalui ~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!