Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... profesional -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

amrih mulya dalem gusti

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Kota Solo tidak Punya Laut tetapi Punya Selat

2 Mei 2018   16:53 Diperbarui: 24 Agustus 2018   12:37 2818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aneh ya, mana mungkin suatu daerah tidak memiliki wilayah laut tetapi bisa memiliki selat? Tetapi itulah kenyataannya dengan kota Solo di Jawa Tengah. Kota ini memang tidak memiliki laut atau wilayah yang berbatasan dengan laut tetapi sungguh memiliki selat Solo.

Selat Solo adalah salah satu makanan khas di kota Solo. Selat Solo yang dikenal juga dengan nama bistik Jawa yang sudah diberi modifikasi agar khas dengan lidah orang Solo ini sebenarnya adalah adaptasi oleh warga Kraton Solo, untuk makanan bestik lon yang dimaksud beefsteak. Isinya terdiri dari daging sapi diiris agak tipis, sekitar 6-7mm, seukuran 15cm x 7cm. Daging ini dimasak seperti semur.

Selain daging, dilengkapi dengan kentang goreng. Isi lain adalah buncis dan wortel iris rebus. Sepotong tomat segar serta daun slada dan acar timun. Ada juga telur rebus, yang tinggal bagian putih telurnya saja. Kuningnya, sudah dimasak terpisah, dicampur dengan mustard. Semua bahan ini disiram dengan sedikit kuah kecoklatan berasa manis. Untuk memberikan rasa kremes, tidak lupa ditambahkan kripik kentang. Kuning telur bercampur mustard membuat masakan ini beda dengan semur.

Supaya buncis dan wortel yang dasarnya berasa plain ini memiliki cita rasa, sebelum disajikan ditumis margarin dengan bawang merah, tomat potong dan lada. Kentang yang disajikan sebagai penghasil karbohidrat sengaja diiris tipis agar cepat matang saat digoreng.

Kuliner khas kota Solo ini sekarang merambah ke Jakarta demi memenuhi sajian menu rasa kampung halaman. Kata "selat" mengingatkan pada salad dan steak atau biefstuk. Selat, konon asal katanya dari salad yang kemudian diucap selat. Demikian juga biefstuk yang dilafalkan menjadi bistik.

Selat Solo ini banyak digemari oleh mereka yang melakukan program diet. Selain rasanya yang tidak enek, menurut penikmatnya memang untuk seger-segeran, rasanya juga dimodifikasi agar bisa diterima masyarakat luas, tapi tidak menghilangkan rasa yang sudah menjadi ciri khasnya.

Rasa yang segar itu datang dari paduan rasa manis dan asam dari selat Solo. Rasa manis datang dari kuah berwarna cokelat menyerupai semur. Sedangkan rasa asam dari mustard yang berwarna kuning. Sejumput mustard biasanya diletakkan di bagian pinggir piring yang berisi sayur dan daging.

Setelah mustard tercampur dengan kuah, barulah rasa manis, asam, dan gurihnya selat Solo muncul. Bahan lain dari selat Solo hampir menyerupai salad. Jika salad berbahan utamanya sayur-mayur atau buah-buahan yang diberi saus dengan berbagai variasi rasa, dalam selat Solo terdapat buncis, wortel rebus, irisan acar timun, kentang rebus, kentang kering, irisan tomat segar dan beberapa lembar daun selada.

Selain itu masih ditambah potongan daging sapi has dalam dan telur ayam. Sebagai pelengkap kemudian ditambahkan irisan tipis bawang merah sebagai penyegar. Setelah itu baru disiram kuah. Mustard-nya sendiri terbuat dari mayonaise, kentang, kuning telur rebus atau terigu. Sebelumnya bumbu-bumbu dalam adonan mayonaise juga sudah dibuat sedemikian rupa sehingga mempengaruhi rasa selat Solo. Meski hanya sejumput mustrad, pengaruhnya penting pada rasanya.

Bagi yang ingin berbisnis sukses dengan sajian kuliner ini jelas sangat khas dan pastinya membuka peluang usaha di kota lain selain kota Solo. Makanan yang berasal dari kota kecil, namun mempunyai komponen cita rasa tinggi dan sajian yang sangat menarik yang mampu bersaing dengan makanan yang bertaraf internasional. selat Solo ini cocok untuk melengkapi daftar menu mulai dari warung pinggir jalan hingga restoran atau hotel berbintang satu.

Bila anda datang ke Solo, dapat secara mudah menemukan kuliner ini di pinggir jalan, di warung-warung tenda dengan harga mulai Rp 20.000 saja. Cukup terjangkau memang, dan anda pun sudah dapat menikmati steak khas jawa yang terkenal dengan nama selat Solo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun