Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dua Jenis Kebahagiaan, Namun Hanya Satu yang Bertahan Lama

30 September 2024   12:00 Diperbarui: 30 September 2024   12:03 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: The Dream Catcher

Cara Menumbuhkan Kegembiraan Abadi

Kebanyakan dari kita tergila-gila pada jenis pertama. Berikut cara beralih ke sesuatu yang lebih bermakna.

Wawasan Utama

  • Kebahagiaan hadir dalam dua bentuk---hedonis dan eudaimonik---namun hanya satu yang menghasilkan kepuasan abadi.
  • Kebahagiaan hedonis terkait dengan kenikmatan indrawi yang menyenangkan namun cepat berlalu.
  • Kebahagiaan eudaimonik berasal dari tujuan, membantu orang lain, dan koneksi, yang memberikan kepuasan abadi.
  • Menemukan keseimbangan antara keduanya dapat menciptakan kehidupan yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga sangat memuaskan.

Mengejar Kebahagiaan: Mengapa Kita Tergila-gila pada Kebahagiaan Jangka Pendek

Dalam pencarian kebahagiaan yang terus-menerus, kita sering terjebak dalam pengejaran kenikmatan jangka pendek. Kebahagiaan hedonis, yang berfokus pada pengalaman seperti menikmati makanan enak, menikmati kenikmatan fisik, atau meraih pengakuan sosial, terasa menggembirakan saat itu juga. Ledakan kegembiraan dari pembelian barang, keluar malam, atau "suka" di media sosial dapat membuat kita merasa puas untuk sementara. Namun, begitu kegembiraan itu memudar, kita jadi menginginkan lebih.

"Treadmill hedonis" ini adalah siklus yang akrab bagi banyak dari kita: semakin kita mengejar kesenangan ini, semakin tidak puas kita dalam jangka panjang. Hasilnya? Kita terus-menerus mencari kesenangan berikutnya, percaya bahwa kunci kebahagiaan terletak tepat di luar pengalaman atau perolehan berikutnya.

Yang membuat kebahagiaan hedonis begitu menarik adalah kedekatannya. Cepat, menyenangkan, dan di dunia kita yang serba cepat ini, rasanya seperti solusi cepat untuk stres kehidupan sehari-hari. Namun, penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa meskipun pengejaran hedonis memberikan kegembiraan sementara, hal itu jarang menghasilkan kesejahteraan jangka panjang.

Kegembiraan yang Lebih Dalam dan Abadi dari Kebahagiaan Eudaimonik

Sementara kebahagiaan hedonis memuaskan hasrat indrawi kita, kebahagiaan eudaimonik berbicara tentang sesuatu yang jauh lebih dalam. Bentuk kebahagiaan ini muncul dari hidup yang selaras dengan nilai-nilai kita, membantu orang lain, dan menumbuhkan rasa tujuan. Tidak seperti kegembiraan sesaat dari kenikmatan indrawi, kebahagiaan eudaimonik menumbuhkan rasa kepuasan yang bertahan lama yang dapat bertahan terhadap pasang surut kehidupan.

Kebahagiaan eudaimonik adalah tentang melakukan hal-hal yang berarti---tidak hanya untuk Anda, tetapi juga untuk orang lain. Menjadi sukarelawan, berkontribusi pada komunitas Anda, atau sekadar berada di sana untuk seorang teman yang membutuhkan dapat memberi Anda rasa tujuan dan makna yang mendalam. Ketika kita mengalihkan fokus dari diri kita sendiri dan kepada orang lain, kita memanfaatkan sumber kebahagiaan yang jauh lebih dalam daripada kesenangan sesaat.

Penelitian mendukung hal ini: Penelitian oleh Elizabeth Dunn dari University of British Columbia mengungkapkan bahwa orang yang menghabiskan uang untuk orang lain melaporkan tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi daripada mereka yang menghabiskan uang untuk diri mereka sendiri. Hal ini selanjutnya didukung oleh ilmu saraf, di mana penelitian menunjukkan bahwa pusat penghargaan otak lebih aktif ketika kita memberi daripada menerima, menekankan bahwa altruisme tertanam dalam biologi kita.

Kasih Sayang sebagai Kunci Kebahagiaan

Landasan kebahagiaan eudaimonik adalah kasih sayang. Tindakan kebaikan dan kemurahan hati tidak hanya menguntungkan orang lain tetapi juga mengalihkan fokus kita dari diri sendiri. Penelitian menghubungkan penyerapan diri dengan tingkat depresi dan kecemasan yang lebih tinggi, sementara tindakan yang berfokus pada orang lain---seperti membantu, mendukung, atau berhubungan dengan orang lain---menghasilkan kesejahteraan emosional yang lebih baik.

Selain manfaat emosional, kasih sayang juga meningkatkan kesehatan fisik. Studi oleh Barbara Fredrickson dan Steve Cole menunjukkan bahwa individu yang mengejar makna dan hubungan memiliki tingkat peradangan yang lebih rendah, penanda biologis yang terkait dengan stres dan penyakit kronis. Dengan kata lain, kebahagiaan eudaimonik tidak hanya membuat Anda merasa lebih baik secara emosional tetapi juga membantu melindungi tubuh Anda dari efek stres yang berbahaya.

Hubungan antara kasih sayang dan kesejahteraan ini tercermin di berbagai budaya dan kelompok usia. Bahkan balita mengalami lebih banyak kegembiraan saat memberi daripada menerima, yang menunjukkan bahwa keinginan untuk membantu orang lain merupakan bagian intrinsik dari sifat manusia. Hebatnya, hal ini berlaku di seluruh dunia, yang menunjukkan bahwa hubungan antara memberi dan kebahagiaan melampaui batas budaya dan ekonomi.

Hedonis vs. Eudaimonik: Mengapa Anda Membutuhkan Keduanya

Meskipun kebahagiaan eudaimonik sangat penting untuk kesejahteraan jangka panjang, bukan berarti kita harus meninggalkan kebahagiaan hedaimonik sama sekali. Bagaimanapun, kenikmatan indrawi dalam hidup---makanan enak, tawa bersama teman, hari yang santai di pantai---juga penting. Kuncinya adalah menemukan keseimbangan antara kedua bentuk kebahagiaan ini.

Hidup yang sehat mencakup sensasi pengalaman hedaimonik dan kepuasan yang lebih dalam dari pengejaran eudaimonik. Anggaplah kebahagiaan hedaimonik sebagai hidangan penutup dan kebahagiaan eudaimonik sebagai hidangan utama. Hidangan penutup memang nikmat, tetapi tanpa hidangan utama, Anda akan merasa tidak puas. Dengan menggabungkan keduanya, Anda menciptakan kehidupan yang kaya, seimbang, dan memuaskan.

Langkah-Langkah Praktis untuk Menumbuhkan Kebahagiaan yang Bermakna

Jika Anda ingin mengintegrasikan lebih banyak kebahagiaan eudaimonik ke dalam hidup Anda, berikut adalah beberapa langkah sederhana untuk memulainya:

1. Jalin Hubungan dengan Orang-Orang Tercinta: Luangkan waktu untuk percakapan yang bermakna dan berbagi pengalaman dengan teman dan keluarga. Memperkuat ikatan ini menciptakan rasa memiliki yang menyehatkan jiwa.

2. Berikan Kembali: Menjadi relawan atau membantu orang lain---baik melalui waktu, sumber daya, atau tindakan kebaikan sederhana---memberikan rasa tujuan dan kepuasan yang mendalam.

3. Jelajahi Spiritualitas: Baik melalui agama, kesadaran, atau hubungan dengan alam, memelihara sisi spiritual Anda menambah kedalaman dan makna hidup.

4. Berlatih Bersyukur: Merenungkan hal-hal yang Anda syukuri dapat mengalihkan fokus Anda dari apa yang hilang dalam hidup Anda ke apa yang sudah Anda miliki, meningkatkan rasa kesejahteraan Anda secara keseluruhan.

5. Kejar Pertumbuhan: Cari tantangan yang mendorong pertumbuhan pribadi. Baik melalui pembelajaran, kegiatan kreatif, atau aktivitas fisik, berjuang untuk perbaikan diri meningkatkan rasa pencapaian Anda.

Jalani Pendekatan Holistik untuk Kebahagiaan

Kebahagiaan bukan hanya tentang kesenangan sesaat, juga bukan hanya tentang tujuan dan makna. Ini tentang merangkul keduanya. Dengan memadukan kegembiraan kebahagiaan hedonis dengan kedalaman kebahagiaan eudaimonik, Anda menciptakan kehidupan yang lebih memuaskan dan menyeluruh.

Kegembiraan yang langgeng datang dari mengetahui bahwa hidup itu menyenangkan dan bermakna. Alih-alih mengejar sensasi sementara, peliharalah hubungan yang lebih dalam dan carilah tujuan dalam segala hal yang Anda lakukan. Dengan melakukan itu, Anda akan menemukan bahwa kebahagiaan yang Anda ciptakan tidak hanya sementara---tetapi mendalam dan abadi.

***

Solo, Senin, 30 September 2024. 11:47 am

Suko Waspodo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun