Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dua Jenis Kebahagiaan, Namun Hanya Satu yang Bertahan Lama

30 September 2024   12:00 Diperbarui: 30 September 2024   12:03 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: The Dream Catcher

Penelitian mendukung hal ini: Penelitian oleh Elizabeth Dunn dari University of British Columbia mengungkapkan bahwa orang yang menghabiskan uang untuk orang lain melaporkan tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi daripada mereka yang menghabiskan uang untuk diri mereka sendiri. Hal ini selanjutnya didukung oleh ilmu saraf, di mana penelitian menunjukkan bahwa pusat penghargaan otak lebih aktif ketika kita memberi daripada menerima, menekankan bahwa altruisme tertanam dalam biologi kita.

Kasih Sayang sebagai Kunci Kebahagiaan

Landasan kebahagiaan eudaimonik adalah kasih sayang. Tindakan kebaikan dan kemurahan hati tidak hanya menguntungkan orang lain tetapi juga mengalihkan fokus kita dari diri sendiri. Penelitian menghubungkan penyerapan diri dengan tingkat depresi dan kecemasan yang lebih tinggi, sementara tindakan yang berfokus pada orang lain---seperti membantu, mendukung, atau berhubungan dengan orang lain---menghasilkan kesejahteraan emosional yang lebih baik.

Selain manfaat emosional, kasih sayang juga meningkatkan kesehatan fisik. Studi oleh Barbara Fredrickson dan Steve Cole menunjukkan bahwa individu yang mengejar makna dan hubungan memiliki tingkat peradangan yang lebih rendah, penanda biologis yang terkait dengan stres dan penyakit kronis. Dengan kata lain, kebahagiaan eudaimonik tidak hanya membuat Anda merasa lebih baik secara emosional tetapi juga membantu melindungi tubuh Anda dari efek stres yang berbahaya.

Hubungan antara kasih sayang dan kesejahteraan ini tercermin di berbagai budaya dan kelompok usia. Bahkan balita mengalami lebih banyak kegembiraan saat memberi daripada menerima, yang menunjukkan bahwa keinginan untuk membantu orang lain merupakan bagian intrinsik dari sifat manusia. Hebatnya, hal ini berlaku di seluruh dunia, yang menunjukkan bahwa hubungan antara memberi dan kebahagiaan melampaui batas budaya dan ekonomi.

Hedonis vs. Eudaimonik: Mengapa Anda Membutuhkan Keduanya

Meskipun kebahagiaan eudaimonik sangat penting untuk kesejahteraan jangka panjang, bukan berarti kita harus meninggalkan kebahagiaan hedaimonik sama sekali. Bagaimanapun, kenikmatan indrawi dalam hidup---makanan enak, tawa bersama teman, hari yang santai di pantai---juga penting. Kuncinya adalah menemukan keseimbangan antara kedua bentuk kebahagiaan ini.

Hidup yang sehat mencakup sensasi pengalaman hedaimonik dan kepuasan yang lebih dalam dari pengejaran eudaimonik. Anggaplah kebahagiaan hedaimonik sebagai hidangan penutup dan kebahagiaan eudaimonik sebagai hidangan utama. Hidangan penutup memang nikmat, tetapi tanpa hidangan utama, Anda akan merasa tidak puas. Dengan menggabungkan keduanya, Anda menciptakan kehidupan yang kaya, seimbang, dan memuaskan.

Langkah-Langkah Praktis untuk Menumbuhkan Kebahagiaan yang Bermakna

Jika Anda ingin mengintegrasikan lebih banyak kebahagiaan eudaimonik ke dalam hidup Anda, berikut adalah beberapa langkah sederhana untuk memulainya:

1. Jalin Hubungan dengan Orang-Orang Tercinta: Luangkan waktu untuk percakapan yang bermakna dan berbagi pengalaman dengan teman dan keluarga. Memperkuat ikatan ini menciptakan rasa memiliki yang menyehatkan jiwa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun