* Dorongan Bukan Penghakiman:Â Salah satu aspek utama dalam menumbuhkan rasa memiliki adalah meyakini bahwa siswa ingin belajar dan berhasil. Mendorong mereka melalui kesempatan untuk berkembang, daripada hanya menilai kinerja mereka, memperkuat gagasan bahwa kehadiran mereka di kelas dihargai. Memberikan umpan balik yang memungkinkan revisi dan perbaikan dapat membantu menanamkan rasa percaya diri.
Memperluas Perspektif: Inklusi di Luar Kelas
Rasa memiliki melampaui kelas-kelas individual---rasa memiliki meresap ke seluruh lingkungan sekolah. Bagi banyak siswa, terutama mereka yang berasal dari latar belakang terpinggirkan, perasaan bahwa mereka adalah orang luar di ruang akademis dapat menyebar luas. Di sinilah lembaga perlu mengatasi masalah yang lebih luas terkait dengan representasi dan identitas.
* Dekolonisasi Kurikulum: Pendidik harus berusaha untuk memastikan bahwa materi pelajaran mereka mencerminkan beragam perspektif dan suara. Menggabungkan karya dari penulis dengan latar belakang, ras, dan budaya yang berbeda membantu siswa melihat diri mereka sendiri dalam kurikulum, memerangi perasaan sindrom penipu. Penting untuk menilai bagaimana konten kelas berbicara tentang identitas siswa, memastikan bahwa tidak ada yang merasa dikucilkan atau "diasingkan."
* Membuat Pembelajaran Relevan:Â Menghubungkan materi kursus dengan isu-isu sosial atau lingkungan di dunia nyata dapat menunjukkan kepada siswa bahwa pembelajaran mereka tidak terbatas di kelas. Memahami bagaimana pengetahuan mereka dapat memengaruhi dunia memberi mereka rasa memiliki tujuan dan rasa memiliki terhadap sesuatu yang lebih besar daripada sekadar lingkungan akademis langsung.
* Mengakui Perjuangan: Memanusiakan pendidik dengan berbagi perjuangan akademis pribadi dapat menjadi cara yang ampuh untuk membantu siswa menyadari bahwa kesempurnaan bukanlah standar. Ketika instruktur berbagi perjalanan mereka sendiri, siswa yang mungkin merasa tidak sesuai dengan citra "siswa teladan" dapat menemukan kepastian bahwa mereka juga termasuk.
Strategi Praktis untuk Membangun Komunitas Rasa Memiliki
Selain perubahan sikap dan perspektif, strategi praktis dapat lebih jauh menanamkan rasa kebersamaan di dalam kelas.
* Pelajari Nama Siswa:Â Menggunakan nama siswa tidak hanya mengakui kehadiran mereka tetapi juga memberi sinyal bahwa mereka adalah individu yang diakui di kelas. Mungkin ini tampak seperti hal kecil, tetapi mendengar nama sendiri dapat berdampak besar pada rasa memiliki seseorang.
* Pikirkan Ulang Tugas Berisiko Tinggi: Pertimbangkan untuk menawarkan lebih banyak penilaian berisiko rendah atau formatif yang memungkinkan revisi berdasarkan umpan balik. Pendekatan ini memberi isyarat kepada siswa bahwa fokusnya adalah pada pertumbuhan dan pembelajaran mereka, bukan penilaian satu kali atas kemampuan mereka.
* Pertemuan Pribadi:Â Di awal semester, bertemu sebentar dengan setiap siswa dapat menumbuhkan hubungan yang lebih dalam. Pertemuan ini tidak harus lama, tetapi dapat mengomunikasikan bahwa pendidik ingin memahami siapa siswa mereka dan apa yang memotivasi mereka. Hubungan pribadi dapat menjadi sangat penting dalam membuat siswa merasa dihargai.