Merangkul Keaslian: Strategi untuk Menghindari Sikap Positif Palsu
1. Mengakui dan Menerima Semua Emosi
Jalinan kehidupan dijalin dengan benang-benang kegembiraan, kesedihan, kegembiraan, dan keputusasaan. Merangkul spektrum ini berarti membiarkan diri kita merasakan setiap emosi sepenuhnya. Dengan mengakui emosi negatif, kita membuka jalan menuju penyembuhan dan ketahanan.
2. Tetap Berlandaskan Realitas
Menghadapi tantangan secara langsung, tanpa menggunakan sudut pandang positif, memastikan bahwa kita mengatasi masalah pada intinya. Misalnya, alih-alih memberi tahu seseorang yang kehilangan pekerjaan bahwa "semuanya akan baik-baik saja," tawarkan dukungan nyata atau cukup dengarkan.
3. Kembangkan Empati daripada Menghakimi
Ketika seseorang menceritakan perjuangannya, tahan keinginan untuk membandingkan atau meremehkan. Sebaliknya, praktikkan mendengarkan secara aktif. Frasa seperti "Kedengarannya sangat sulit; aku di sini untukmu" dapat memvalidasi perasaan mereka dan memberikan dukungan yang tulus.
4. Cari dan Tawarkan Dukungan yang Tepat
* Untuk Diri Anda Sendiri: Jika Anda merasa orang-orang di sekitar Anda merespons dengan positif palsu, pertimbangkan untuk mencari individu atau kelompok yang menawarkan pemahaman yang tulus. Terapis, kelompok pendukung, atau teman yang berempati dapat menyediakan ruang yang dibutuhkan untuk ekspresi emosi yang autentik.
* Bagi Orang Lain:Â Saat mendukung orang terkasih, perhatikan respons Anda. Hindari klise dan sebagai gantinya sampaikan sentimen yang tulus seperti:
- "Saya turut prihatin dengan apa yang Anda alami. Apa yang bisa saya bantu?"
- "Itu pasti sangat sulit. Saya siap mendengarkan kapan pun Anda butuh."
5. Beri Edukasi tentang Dampak Positif Palsu