Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perangkap yang Dibungkus Gula: Mengenali dan Mengatasi Sikap Positif Palsu

13 Agustus 2024   19:50 Diperbarui: 13 Agustus 2024   19:55 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Newsweek

Merangkul Keaslian: Strategi untuk Menghindari Sikap Positif Palsu

1. Mengakui dan Menerima Semua Emosi

Jalinan kehidupan dijalin dengan benang-benang kegembiraan, kesedihan, kegembiraan, dan keputusasaan. Merangkul spektrum ini berarti membiarkan diri kita merasakan setiap emosi sepenuhnya. Dengan mengakui emosi negatif, kita membuka jalan menuju penyembuhan dan ketahanan.

2. Tetap Berlandaskan Realitas

Menghadapi tantangan secara langsung, tanpa menggunakan sudut pandang positif, memastikan bahwa kita mengatasi masalah pada intinya. Misalnya, alih-alih memberi tahu seseorang yang kehilangan pekerjaan bahwa "semuanya akan baik-baik saja," tawarkan dukungan nyata atau cukup dengarkan.

3. Kembangkan Empati daripada Menghakimi

Ketika seseorang menceritakan perjuangannya, tahan keinginan untuk membandingkan atau meremehkan. Sebaliknya, praktikkan mendengarkan secara aktif. Frasa seperti "Kedengarannya sangat sulit; aku di sini untukmu" dapat memvalidasi perasaan mereka dan memberikan dukungan yang tulus.

4. Cari dan Tawarkan Dukungan yang Tepat

* Untuk Diri Anda Sendiri: Jika Anda merasa orang-orang di sekitar Anda merespons dengan positif palsu, pertimbangkan untuk mencari individu atau kelompok yang menawarkan pemahaman yang tulus. Terapis, kelompok pendukung, atau teman yang berempati dapat menyediakan ruang yang dibutuhkan untuk ekspresi emosi yang autentik.

* Bagi Orang Lain: Saat mendukung orang terkasih, perhatikan respons Anda. Hindari klise dan sebagai gantinya sampaikan sentimen yang tulus seperti:

  • "Saya turut prihatin dengan apa yang Anda alami. Apa yang bisa saya bantu?"
  • "Itu pasti sangat sulit. Saya siap mendengarkan kapan pun Anda butuh."

5. Beri Edukasi tentang Dampak Positif Palsu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun