“Ayah pergi ke sungai memang mau apa?” Tanya isterinya.
“Mau cari kepiting kecil,” jawab Sukrie sambil meninggalkan isterinya bergegas pergi ke sungai yang memang terletak agak dekat dengan rumahnya.
Tak seberapa lama Sukriepun telah kembali ke rumah. Sambil membawa plastic berisikan kepiting kecil-kecil, ia segera pergi ke dapur mengambil baskom besar. Kepiting kecil-kecil itu kemudian dimasukkan ke dalam baskom besar tersebut setelah sebelumnya diisi air terlebih dahulu.
“Ayah, untuk apa kepiting-kepiting itu dimasukkan ke dalam baskom?” Tanya isterinya terkejut melihat tingkah-polah Sukrie.
“Sudahlah..! kita lihat saja nanti malam,” kata Sukrie meyakinkan.
Menjelang tengah malam tiba. Sukrie bersiap-siap melaksanakan aksinya. Baskom berisikan kepiting-kepiting kecil itu diletakkan di dekat pintu rumah sebelah ruang tamu, sambil diterangi nyala lilin di tengah baskom tersebut. Sedangkan ia bersama isterinya bersembunyi di balik kamar menanti detik-detik menegangkan.
[caption id="attachment_150381" align="aligncenter" width="300" caption="Tanah Kosong (doc.pribadi)"][/caption]
Setelah beberapa jam menunggu, Sukrie mendengar kecipak-kecipak air seperti ada anak kecil sedang bermain-main. Sambil mengendap-endap keluar dari pintu kamar, Sukrie mengintip sambil berkata kepada isterinya,
“Ibu, lihat itu di dekat baskom!” bisik Sukrie kepada isterinya.
“Itu tuyul, Pak. Tuyul…Tuyul…Tuyul!!” jawab isterinya kaget setengah tidak percaya.
“Ssssttttt….jangan keras-keras,” sahut Sukrie.