Saya pun menuju meja yang disana Sudah ada Kompasianer lainnya memesan kudapan khas restoran tersebut, saya tidak memesan apapun karena saat itu yang saya butuhkan ingin cepat sampai rumah dan merebahkan tubuh saya.Â
Namun tak mungkin saya meninggalkan Kompasianer lainnya, saya hanya sedikit menyentuh gorengan empuk yang sepertinya itu jatahnya Pak Thamrin, haduh.... maaf iya Pak....
Minum teh tawar hangat sedikit perutku enakan, juga Yakult dari Kak Muthiah membuat mual ku berkurang.Â
Tak lama dari lokasi Kluwih Sunda Authentic, saya pamit pulang naik grab saja, saya pun pesan grab ke Stasiun Bogor, di stasiun Bogor sempat bertemu Mba Tamita tapi karena saya harus cepat sampai rumah saya tak banyak bicara.
Selama di KRL kembali mulas dan  mulas..hingga akhirnya sampai juga di rumah.Â
Saya mencoba minum obat yang di beli dekat rumah tetapi tidak ada perubahan, cari lagi obat yang berbeda namun fungsinya sama dari  apotek tetap tak menunjukkan hasil, menahan rasa sakit semalaman, maka putuskan Minggu pagi pagi saya dibawa ke klinik terdekat dari rumah.
Puji Tuhan, ada perubahan makin membaik, kalau belum membaik rasanya saya tidak sanggup berbagi kisah ini. Bahagiaku...sakit ku, namun  ku tetap bahagia menjadi bagian dari Kompasianer.Â
#guekompasianer