5. Edit untuk objektivitas.
Pastikan tulisan tidak hanya memuji tanpa alasan jelas. Hindari suara pasif, pastikan kesepakatan kata ganti jelas, dan korelasi logis kuat.
6. Keringkasan dan ketepatan.
Potong pengulangan dan gunakan frasa yang lebih langsung. AI cenderung mengulang poin dengan beberapa cara, jadi singkatkan jika memungkinkan.
7. Periksa angka.
AI sering kali salah dalam matematika dan bisa saja mengada-ada angka. Pastikan angka yang digunakan benar dan masuk akal.
Dengan memperhatikan poin-poin di atas, kita bisa membuat tulisan yang dihasilkan oleh AI terdengar lebih alami dan sesuai dengan tujuan komunikasi yang kita inginkan.
Implikasi Keterbatasan Tulisan AI terhadap DuniaÂ
Keterbatasan tulisan AI dalam komunikasi memiliki beberapa implikasi terhadap dunia komunikasi. Pertama, dapat terjadi kesalahpahaman antara pengirim dan penerima pesan karena kurangnya ekspresi emosi dalam tulisan AI. Pesan yang disampaikan oleh AI dapat diinterpretasikan dengan beragam cara oleh pembaca, yang dapat menyebabkan ketidaksesuaian pemahaman dan berpotensi memicu konflik atau kesalahpahaman.
Selain itu, keterbatasan AI dalam memahami budaya dan konteks juga dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi. Tulisan AI dapat terasa tidak relevan atau tidak sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada, sehingga dapat mengurangi efektivitas komunikasi yang ingin dicapai.
Dalam dunia bisnis, keterbatasan tulisan AI juga dapat mempengaruhi citra dan reputasi suatu merek atau perusahaan. Tulisan AI yang terasa hambar dan kurang hidup dapat memberikan kesan negatif kepada pembaca, yang dapat berdampak pada kepercayaan dan loyalitas konsumen terhadap merek atau perusahaan tersebut.
Oleh karena itu, penting bagi pengembang AI dan pengguna tulisan AI untuk menyadari keterbatasan ini dan mencari solusi untuk memperbaiki kualitas tulisan AI agar dapat lebih efektif dalam berkomunikasi dengan manusia.
Artikel ini adalah tulisan asli penulis dan telah dipublikasikan di personal website penulis di www.sukmasih.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H