Mohon tunggu...
Sukmasih
Sukmasih Mohon Tunggu... Lainnya - Akun Resmi

Menulis berbagai hal dari sudut pandang kajian ilmu komunikasi. Belajar di Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Determinan Politik Luar Negeri Indonesia di Masa Pandemi dan Sentimen Laut China Selatan

17 Oktober 2020   12:01 Diperbarui: 20 Oktober 2020   01:14 12417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan laporan kontan.co.id pada 13 April 2020, dikabarkan bahwa China merupakan mitra dagang terbesar di Indonesia bahkan menjadi salah satu investor terbesar di Indonesia. Di bidang pariwisata, turis asal China telah menyumbangkan  kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Kontan.co.id mengabarkan bahwa kerja sama yang terjalin antara China dan Indonesia telah terjadi selama 70 tahun. Ini artinya, China telah menjadi bagian strategis dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Hal ini yang mungkin menjadi bahan pertimbangan pemerintah Indonesia untuk menjalin hubungan politik luar negeri dengan China melalui pembelian vaksin Covid-19. Sederhananya, Indonesia tidak ingin merusak hubungan baik dengan China dan kehilangan investor.

Perlu menjadi catatan tambahan, China telah menjadi negara raksasa ekonomi baru sejak tahun 2010. China mulai menguasai ekonomi dunia bahkan menantang hegemoni negeri Paman Sam. Artinya, Indonesia telah membaca situasi dan kondisi lingkungan global.

China memiliki pengaruh kuat dalam ekonomi bahkan dalam konteks penanaman modal asing, China telah menjadi pemasok utama. Dengan adanya pembelian vaksin Covid-19 asal China, maka diharapkan akan ada hubungan baik antara China dan Indonesia di masa yang akan datang.

B. Konflik Laut China Selatan
Konflik di kawasan Laut China Selatan merupakan konflik klasik yang tetap ada hingga kini. Hal yang mendasari konflik dikawasan ini adalah klaim China atas kekayaan Laut China Selatan. 

Dari sudut pandang penulis, terdapat poin yang lebih bernilai untuk menjadi dasar klaim China atas kawasan Laut China Selatan. Lokasi yang strategis, Laut China Selatan merupakan wilayah dengan kepulauan yang kaya penuh akan kekayaan alam. Dengan menguasai Laut China Selatan, pada dasarnya China sedang berusaha untuk membangun kekuasaan di kawasan Asia.

Hal ini yang memicu kemarahan negeri Paman Sam. Konflik antara Amerika Serikat dengan China beberapa tahun terakhir sering meletup-letup. Bahkan ketegangan antara keduanya bukan hanya terjadi di pasar dagang internasional, kini ketegangan antara kedua negara tersebut sampai di Laut China Selatan. Adu kekuatan berbasis militer tengah berlangsung.

Indonesia merupakan salah satu wilayah yang berada dalam kawasan Laut China Selatan. Hal ini membuat pemerintah Indonesia untuk segera mengambil keputusan politik luar negeri untuk menanggapi ketegangan dua negara yang memiliki ambisi menguasai dunia. 

Mengutip Sindonews.com pada Kamis, 8 Oktober 2020 diberitakan bahwa Indonesia secara mengejutkan melontarkan peringatan keras kepada China terkait krisis di Laut China Selatan. Peringatan ini disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Lestari Priansari Marsudi yang berjanji akan selalu membela kepentingan nasional Indonesia.

Apa faktor determinan yang melatarbelakangi keputusan pemerintah Indonesia untuk memberi peringatan keras kepada China terkait konflik Laut China Selatan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun