"Jadi keberadaan cerita horor yang idenya digali dari atau terinspirasi oleh kepercayaan orang tentang dunia gaib sah-sah  saja, kalau ada sesuatu yang perlu dipersoalkan dari gagasan yang disampaikan Yon Bayu, barangkali adalah pernyataannya bahwa cerita horor harus dapat diterima oleh semua kalangan.
Ini harus  diskusikan yaitu kalimat harus dapat diterima semua kalangan, karena sebuah karya yang dianggap berkualitas sekalipun,  belum tentu dapat dikatakan atau bahkan sudah dipastikan tidak dapat diterima semua kalangan,  karena setiap jenis karya termasuk cerita horor memiliki pembacanya sendiri.
Karena penerimaan karya oleh pembaca sangat dipengaruhi banyak hal, Â bisa karena di luar selera, karena usia, jenis kelamin, pengalaman, termasuk pendidikan, dan ini turut menentukan diterima tidaknya suatu karya.
Jadi kita tidak perlu mengharuskan semua kalangan dapat menerima keberadaan cerita horor, biarlah masyarakat yang memiliki jenis karya sastra apa yang disukainya," lanjut Sunu Wasono.
Namun cerita horor banyak manfaatnya, cerita horor punya hak hidup, sedikit banyaknya cerita horor juga mencerminkan budaya Nusantara, yang pastinya di setiap budaya memiliki tradisinya masing-masing termasuk jejak Horor.
Salam HOROR -sukma-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H