Soegondo Djojopoespito
Soegondo adalah Ketua Kongres Pemuda II. Ia merupakan anggota organisasi Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) dan memiliki peran penting dalam menyatukan para pemuda dari berbagai latar belakang untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia.
Mohammad Yamin
Mohammad Yamin adalah salah satu tokoh intelektual yang berperan dalam Kongres Pemuda II. Ia merupakan sastrawan, ahli bahasa, dan pejuang pergerakan nasional yang juga dikenal karena memperjuangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Amir Sjarifoeddin
Amir Sjarifoeddin adalah tokoh pemuda yang aktif dalam organisasi Jong Batak Bond. Kelak, ia akan menjadi seorang politikus dan perdana menteri Indonesia. Saat Kongres Pemuda II, Amir turut berperan dalam memperjuangkan persatuan dan cita-cita kemerdekaan Indonesia.
Kusno
Kusno (Soekarno muda) merupakan tokoh pergerakan yang aktif dalam menyebarkan ide-ide kemerdekaan dan persatuan. Meski Soekarno tidak tercatat secara resmi sebagai peserta Kongres Pemuda II, pemikiran dan semangatnya memberi inspirasi kuat pada gerakan pemuda.
Johannes Leimena
Leimena adalah salah satu tokoh dari Jong Ambon. Ia turut serta dalam Kongres Pemuda II dan ikut mendukung gerakan persatuan pemuda Indonesia. Leimena kelak menjadi tokoh penting dalam pemerintahan Indonesia setelah kemerdekaan.
Sarmidi Mangunsarkoro
Sarmidi adalah tokoh pendidikan dan aktivis dari organisasi Indonesia Muda. Dalam Kongres Pemuda II, ia menyuarakan pentingnya pendidikan nasional yang berlandaskan pada kebudayaan Indonesia.
Djuanda Kartawidjaja
Djuanda adalah salah satu tokoh dari organisasi Jong Java. Dalam Kongres Pemuda II, ia turut mengukuhkan cita-cita persatuan nasional. Kelak, Djuanda akan dikenal sebagai Perdana Menteri Indonesia dan penggagas Deklarasi Djuanda yang memperluas batas laut Indonesia.
Para tokoh ini mewakili beragam organisasi pemuda dari seluruh Nusantara yang bersatu di bawah semangat yang sama, menanggalkan identitas kelompok demi cita-cita besar membentuk bangsa Indonesia yang merdeka. Peran mereka dalam Kongres Pemuda II menandai lahirnya persatuan nasional yang menjadi dasar kuat perjuangan menuju kemerdekaan.
Kongres Pemuda II yang berlangsung pada tanggal 27-28 Oktober 1928 di Batavia (sekarang Jakarta) diprakarsai oleh organisasi-organisasi pemuda yang ada saat itu, seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Batak, Jong Celebes, Jong Islamieten Bond, Jong Sumatranen Bond, dan Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI).Â
Kongres ini diadakan di tiga lokasi berbeda:
Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB)Â di Lapangan Banteng, Batavia --- tempat berlangsungnya pertemuan pertama pada 27 Oktober 1928.