Lingkungan di mana seseorang tumbuh besar, seperti keluarga, teman sebaya, atau sekolah, dapat memainkan peran penting dalam membentuk rasa diri. Kritik yang berlebihan, perbandingan yang tidak sehat, atau perlakuan tidak adil dapat merusak rasa percaya diri anak.
Standar yang tidak realistisÂ
Ketika seseorang menerapkan standar yang tidak realistis atau tidak dapat dicapai, mereka mungkin merasa selalu gagal atau tidak memadai. Tekanan dari lingkungan atau harapan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan rendah diri.
Perbandingan sosial
Perbandingan dengan orang lain, terutama di era media sosial, dapat menyebabkan rasa rendah diri. Ketika seseorang selalu membandingkan dirinya dengan orang lain yang tampaknya lebih sukses, lebih menarik, atau lebih berprestasi, mereka mungkin merasa tidak sebanding atau tidak berharga.
Kurangnya pengakuan dan penerimaan
Kurangnya pengakuan, pujian, atau dukungan positif dalam kehidupan seseorang dapat membuat mereka meragukan kemampuan dan nilai diri mereka sendiri. Rasa rendah diri juga dapat timbul jika seseorang tidak merasa diterima dan dihargai dalam lingkungan sosialnya.
Internalisasi negatif
Ketika seseorang menginternalisasi pandangan negatif atau kritik yang sering mereka dengar dari orang lain, mereka cenderung mengadopsi pandangan tersebut sebagai bagian dari identitas mereka. Ini dapat menyebabkan rasa rendah diri yang berkelanjutan.
Gangguan mental
Beberapa gangguan mental, seperti depresi, gangguan kecemasan, atau gangguan makan, dapat berkontribusi pada rendah diri. Gangguan-gangguan ini dapat mempengaruhi persepsi diri dan menyebabkan keraguan diri.