Mohon tunggu...
Sukir Santoso
Sukir Santoso Mohon Tunggu... Penulis - pensiunan guru yang suka menulis

Peduli pada bidang psikologi, sosiologi, pendidikan, seni, dan budaya. Saya merasa tertarik untuk memahami manusia, bagaimana mereka belajar, serta bagaimana pengalaman budaya dan seni dapat memengaruhi mereka. Saya sangat peduli dengan kesejahteraan sosial dan keadilan, dan mencari cara untuk menerapkan pemahaman tentang psikologi, sosiologi, pendidikan, seni, dan budaya untuk membuat perubahan positif dalam dunia ini.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ernest Hemingway, Tokoh Sastra Amerika

4 Mei 2023   10:38 Diperbarui: 4 Mei 2023   10:40 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Novel ini juga menggambarkan konflik dalam diri Jordan, yang berusaha menyeimbangkan tugasnya sebagai seorang prajurit dengan perasaannya sebagai seorang manusia yang memiliki ikatan emosional dengan Maria. Ia juga menghadapi pertanyaan moral tentang perang dan kekerasan, serta pertimbangan apakah perjuangan Republik benar-benar sebanding dengan kerugian dan penderitaan yang ditimbulkan oleh perang.

Secara keseluruhan, "For Whom the Bell Tolls" adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perang saudara Spanyol dan pengalaman seorang sukarelawan Amerika di dalamnya, serta pertimbangan moral dan konflik internal yang muncul dalam situasi perang.

The Old Man and the Sea

"The Old Man and the Sea" adalah sebuah novel pendek karya Ernest Hemingway yang diterbitkan pada tahun 1952. Ceritanya mengikuti perjuangan seorang nelayan tua, Santiago, yang berjuang menangkap seekor ikan besar di lepas pantai Kuba.

Santiago telah berbulan-bulan gagal menangkap ikan dan dianggap sebagai nelayan sial oleh orang-orang di desanya. Namun, ia tidak kehilangan semangatnya dan tetap berusaha menangkap seekor ikan yang pantas dengan reputasinya sebagai nelayan terbaik. Suatu hari, Santiago memutuskan untuk pergi ke laut yang lebih dalam untuk mengejar ikan besar.

Setelah melalui perjuangan yang panjang dan melelahkan, Santiago akhirnya berhasil menangkap seekor marlin raksasa. Ikan itu begitu besar sehingga menarik perahu Santiago selama berhari-hari, menguji kekuatan dan tekadnya sampai batas maksimal. Saat Santiago berjuang melawan marlin, ia merefleksikan hidupnya dan kematian, dan menemukan sebuah ikatan dengan ikan tersebut.

Akhirnya, Santiago berhasil membunuh marlin dan mengamankannya di samping perahunya. Namun, di perjalanan kembali ke pantai, ia diserang oleh hiu yang tertarik oleh aroma darah marlin. Santiago bertarung melawan hiu dengan sebilah pisau, tetapi mereka berhasil mengambil sebagian besar daging ikan, meninggalkan Santiago hanya dengan kerangka ikan.

Meskipun Santiago kembali pulang dengan tangan kosong, ia telah membuktikan dirinya sebagai seorang nelayan yang terampil dan berani. Cerita ini memperingati semangat manusia dan perjuangan untuk mencapai tujuan, bahkan di tengah tantangan yang besar. Cerita ini juga mencerminkan tema tentang kematian, ketekunan, dan hubungan antara manusia dengan alam.

 

Kehidupan pribadi

Selama hidupnya, Hemingway menjalani kehidupan yang penuh dengan petualangan dan risiko. Dia gemar berburu dan memancing, bahkan pernah pergi berburu di Afrika dan memancing di Karibia. Hemingway juga melaporkan Perang Sipil Spanyol sebagai seorang jurnalis dan pergi ke Prancis selama Perang Dunia II sebagai koresponden perang.

Sayangnya, kehidupan pribadi Hemingway juga dipenuhi dengan kesedihan dan penderitaan. Dia mengalami beberapa kegagalan dalam hubungan dan pernikahan, dan juga memiliki masalah kesehatan mental yang serius. Pada akhirnya, Hemingway mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri pada tahun 1961.

Namun, karya-karya Hemingway tetap menjadi salah satu karya sastra yang paling berpengaruh dari abad ke-20, dan dia dianggap sebagai salah satu penulis terbesar dalam sejarah sastra Amerika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun