Mohon tunggu...
Sukir Santoso
Sukir Santoso Mohon Tunggu... Penulis - pensiunan guru yang suka menulis

Peduli pada bidang psikologi, sosiologi, pendidikan, seni, dan budaya. Saya merasa tertarik untuk memahami manusia, bagaimana mereka belajar, serta bagaimana pengalaman budaya dan seni dapat memengaruhi mereka. Saya sangat peduli dengan kesejahteraan sosial dan keadilan, dan mencari cara untuk menerapkan pemahaman tentang psikologi, sosiologi, pendidikan, seni, dan budaya untuk membuat perubahan positif dalam dunia ini.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Menghadapi Anak Balita Ngamuk (Temper Tantrum)

18 April 2023   22:11 Diperbarui: 19 April 2023   05:47 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

MENGATASI BALITA YANG MENGAMUK (TEMPER TANTRUM)

Sukir Santoso

Di sebuah toko swalayan seorang balita usia 3 tahun menunjuk sebuah pedang mainan yang dapat mengeluarkan sinar. Ibunya enggan untuk membelikannya, karena pedang mainan Dark Saber itu selain mahal juga akan berbahaya untuk anak balita seusianya.

"Belikan! Belikan!,"teriak anak itu.

"Besok ya sayang, bila adik sudah besar pasti ibu belikan,"kata ibunya membujuk.

"Pokoknya beli! Beli!Beli!"

Karena ibunya terus menolak, anak itu menangis sambil berteriak-teriak, mengamuk,  berguling-guling dan kakinya menendang-nendang kesana kemari, dan memukul benda si sekitarnya.

Ibunya berusaha membujuk tetapi sia-sia. Anak itu terus berteriak dan mengamuk.

Nah, kejadian sering terjadi pada anak seusianya. Dalam contoh ini, anak menunjukkan ledakan emosi yang dikenal dengan istilah temper tantrum (rewel - bahasa Jawa). Karena tidak dibelikan mainan yang diinginkannya, anak merasa frustrasi dan kesal karena tidak mendapatkan apa yang diinginkannya. 

Sementara anak tersebut  belum memiliki kemampuan untuk mengungkapkan perasaan dan keinginan mereka dengan cara yang lebih dewasa. Anak mulai menangis, berteriak, dan menendang-nendang dan memukul barang di sekitarnya sebagai ekspresi emosinya.

Temper tantrum adalah ledakan emosi yang melibatkan perilaku yang sulit dihadapi, seperti menangis, berteriak, mengamuk, menendang, atau memukul. Temper tantrum pada anak biasanya terjadi saat mereka merasa frustrasi, kesal, kecewa, atau merasa tidak dihargai, tetapi mereka belum bisa mengungkapkan perasaan dan keinginan mereka dengan kata-kata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun