Mohon tunggu...
Sukir Santoso
Sukir Santoso Mohon Tunggu... Penulis - pensiunan guru yang suka menulis

Peduli pada bidang psikologi, sosiologi, pendidikan, seni, dan budaya. Saya merasa tertarik untuk memahami manusia, bagaimana mereka belajar, serta bagaimana pengalaman budaya dan seni dapat memengaruhi mereka. Saya sangat peduli dengan kesejahteraan sosial dan keadilan, dan mencari cara untuk menerapkan pemahaman tentang psikologi, sosiologi, pendidikan, seni, dan budaya untuk membuat perubahan positif dalam dunia ini.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Membujuk Anak agar Rajin Belajar

14 Maret 2023   10:20 Diperbarui: 14 Maret 2023   19:14 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang tua harus mendukung kegiatan atau hobi yang disukai anak-anak dengan memberikan alat dan bahan yang dibutuhkan atau membantu mencari informasi yang dibutuhkan.

Orang tua harus memberikan apresiasi terhadap prestasi anak dalam bidang yang mereka minati. Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi anak dalam mengejar minat dan bakat mereka.

Orang tua harus memberikan ruang yang cukup bagi anak untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka. Ini dapat memberikan kesempatan bagi anak untuk belajar dan berkembang dalam bidang yang mereka sukai.


Berbicara dengan anak

Dengan membicarakan kekhawatiran dan keinginan anak terkait belajar, orang tua dapat membantu anak merasa didengar dan membangun rasa percaya diri. Selain itu, mencari solusi bersama juga dapat membantu anak merasa lebih termotivasi dalam belajar.

Contoh cara untuk berbicara dengan anak tentang kekhawatiran dan keinginan mereka terkait belajar adalah dengan bertanya kepada anak: "Apakah ada hal yang membuatmu tidak nyaman atau tidak suka saat belajar?"

Dengarkan apa yang anak sampaikan tanpa menginterupsi atau mengkritik. Berikan perhatian penuh kepada anak agar mereka merasa didengar.Setelah mendengarkan kekhawatiran dan keinginan anak, ajak anak untuk mencari solusi bersama. Bicarakan ide-ide yang mungkin dapat membantu anak mengatasi masalah atau kekhawatiran mereka dalam belajar.

Misalnya, seorang anak mengeluh bahwa ia merasa sulit untuk berkonsentrasi saat belajar. Orang tua bisa bertanya, "Kenapa kamu merasa sulit untuk berkonsentrasi?" Setelah anak memberikan penjelasan, orang tua bisa mencari solusi bersama dengan mengajak anak untuk mencoba teknik-teknik yang dapat membantu meningkatkan konsentrasi seperti membuat jadwal belajar, mengatur waktu istirahat, atau memilih tempat yang tenang untuk belajar.

 

Penutup

Sebagai penutup, perlu kita sadari bahwa dalam menumbuhkan motivasi dan minat belajar pada anak, perlu adanya dukungan dan kerja sama yang baik antara orang tua dan anak. Dengan memberikan contoh positif, memotivasi dengan cara yang konstruktif, menjadikan belajar menyenangkan, mendorong minat dan bakat, berbicara tentang kekhawatiran dan keinginan anak terkait belajar, serta membantu membuat jadwal belajar yang teratur dan konsisten, kita dapat membantu anak untuk menjadi lebih rajin dan efektif dalam belajar. Dengan demikian, Insya Allah, anak dapat mempersiapkan masa depannya dengan lebih baik dan menghadapi tantangan yang ada dengan lebih percaya diri dan kompeten.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun