Dalam era globalisasi dan persaingan yang semakin ketat, memiliki pendidikan yang baik sangatlah penting. Sebagian besar pekerjaan membutuhkan latar belakang pendidikan yang cukup untuk memenuhi persyaratan pekerjaan, sehingga belajar secara teratur dapat membantu anak untuk mencapai cita-cita dan membuka peluang karir yang lebih baik di masa depan.
Belajar dapat membantu anak untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan seperti membaca, menulis, berbicara, berhitung, berpikir kritis, dan keterampilan sosial. Semakin banyak anak belajar, semakin banyak pula kemampuan yang akan mereka kembangkan.
Orang tua atau guru harus menanamkan pengertian pada anak bahwa belajar akan memperluas pengetahuan dan pemahaman tentang dunia di sekitar mereka. Pengetahuan yang diperoleh melalui belajar dapat membantu anak untuk memecahkan masalah, mengambil keputusan yang tepat, dan memahami perbedaan budaya dan pandangan dunia yang beragam.
Menanamkan pengertian bahwa belajar sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas hidup. Dalam jangka panjang, belajar dapat membantu anak untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Semakin banyak pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, semakin besar kemungkinan untuk meraih kesuksesan dan kebahagiaan dalam kehidupan.
Membantu anak membuat jadwal belajar
Dengan membantu anak membuat jadwal belajar yang teratur dan konsisten, orang tua dapat membantu anak untuk mengelola waktu mereka dengan baik dan meningkatkan efektivitas belajar. Selain itu, anak juga dapat merasa lebih terorganisir dan termotivasi dalam belajar.
Bicarakan dengan anak tentang pentingnya memiliki jadwal belajar yang teratur dan konsisten. Jelaskan bahwa hal ini dapat membantu anak merencanakan waktu dengan baik dan menghindari kegiatan yang tidak perlu.
Ajak anak untuk membuat daftar kegiatan harian yang dilakukan, termasuk waktu untuk belajar, beristirahat, dan bermain.
Tentukan waktu yang tepat untuk belajar. Usahakan untuk memilih waktu yang nyaman bagi anak, seperti setelah makan atau setelah bermain.
Berikan waktu istirahat yang cukup. Ajak anak untuk beristirahat setiap 30-45 menit saat belajar untuk mencegah kelelahan dan membantu otak untuk beristirahat sejenak.
Jadwalkan waktu untuk bermain dan bersosialisasi. Jangan lupakan pentingnya waktu bermain dan bersosialisasi bagi anak. Jadwal yang terlalu padat dengan kegiatan belajar dapat membuat anak merasa tertekan dan kehilangan minat.
Contoh konkret, misalnya, seorang anak berusia 8 tahun ingin membuat jadwal belajar yang teratur dan konsisten. Orang tua bisa membantu dengan mengajak anak untuk membuat daftar kegiatan harian yang dilakukan, termasuk waktu untuk belajar, beristirahat, dan bermain. Kemudian, orang tua bisa membantu anak menentukan waktu yang tepat untuk belajar, seperti setelah makan siang dan menjelang sore. Selain itu, orang tua juga bisa menentukan waktu istirahat yang cukup, seperti 10-15 menit setiap 30-45 menit saat belajar. Terakhir, orang tua bisa jadwalkan waktu untuk bermain dan bersosialisasi, seperti bermain dengan teman atau olahraga di luar rumah.