Orang tua harus mendukung kegiatan atau hobi yang disukai anak-anak dengan memberikan alat dan bahan yang dibutuhkan atau membantu mencari informasi yang dibutuhkan.
Orang tua harus memberikan apresiasi terhadap prestasi anak dalam bidang yang mereka minati. Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi anak dalam mengejar minat dan bakat mereka.
Orang tua harus memberikan ruang yang cukup bagi anak untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka. Ini dapat memberikan kesempatan bagi anak untuk belajar dan berkembang dalam bidang yang mereka sukai.
Berbicara dengan anak
Dengan membicarakan kekhawatiran dan keinginan anak terkait belajar, orang tua dapat membantu anak merasa didengar dan membangun rasa percaya diri. Selain itu, mencari solusi bersama juga dapat membantu anak merasa lebih termotivasi dalam belajar.
Contoh cara untuk berbicara dengan anak tentang kekhawatiran dan keinginan mereka terkait belajar adalah dengan bertanya kepada anak: "Apakah ada hal yang membuatmu tidak nyaman atau tidak suka saat belajar?"
Dengarkan apa yang anak sampaikan tanpa menginterupsi atau mengkritik. Berikan perhatian penuh kepada anak agar mereka merasa didengar.Setelah mendengarkan kekhawatiran dan keinginan anak, ajak anak untuk mencari solusi bersama. Bicarakan ide-ide yang mungkin dapat membantu anak mengatasi masalah atau kekhawatiran mereka dalam belajar.
Misalnya, seorang anak mengeluh bahwa ia merasa sulit untuk berkonsentrasi saat belajar. Orang tua bisa bertanya, "Kenapa kamu merasa sulit untuk berkonsentrasi?" Setelah anak memberikan penjelasan, orang tua bisa mencari solusi bersama dengan mengajak anak untuk mencoba teknik-teknik yang dapat membantu meningkatkan konsentrasi seperti membuat jadwal belajar, mengatur waktu istirahat, atau memilih tempat yang tenang untuk belajar.
Â
Penutup
Sebagai penutup, perlu kita sadari bahwa dalam menumbuhkan motivasi dan minat belajar pada anak, perlu adanya dukungan dan kerja sama yang baik antara orang tua dan anak. Dengan memberikan contoh positif, memotivasi dengan cara yang konstruktif, menjadikan belajar menyenangkan, mendorong minat dan bakat, berbicara tentang kekhawatiran dan keinginan anak terkait belajar, serta membantu membuat jadwal belajar yang teratur dan konsisten, kita dapat membantu anak untuk menjadi lebih rajin dan efektif dalam belajar. Dengan demikian, Insya Allah, anak dapat mempersiapkan masa depannya dengan lebih baik dan menghadapi tantangan yang ada dengan lebih percaya diri dan kompeten.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H