Jantungku berdebar tak karuan ketika Nina menyuruh Bayu untuk berlutut di depanku.
"Bu Harni, saya sangat mecintai ibu. Sudikah ibu menerimanya?," kata Bayu  berlutut sambil menggangsurkan  buket bunga mawar ke tanganku.
Sesaat aku tak bisa berkata-kata. Aku juga tidak tahu apa yang harus kukerjakan. Berbagai perasaan bercampur aduk tidak karuan. Namun pelahan tanganku menyambut buket bunga mawar itu dan kuanggukkan kepalaku.