Beberapa jam yang lalu  anak, istri dan saya menyimak serial Upin dan Ipin yang ditayangkan  oleh MNCTV  dari pukul 12. 00 sampai pukul 13.00 wib.  Saya masih  bisa menyempatkan  menonton TV sambil belajar, karena saya masih WFH ( Work From Home)  cukup  bekerja dari rumah  via daring  dampak dari PPKM diperpanjang.
Saya  kira  kita sudah sangat familiar dengan  serial  Upin & Ipin.  Serial ini  adalah  serial  animasi  anak-anak  yang telah  tayang di Indonesia sejak  belasan  tahun yang lalu. Menurut data  di Wikipedia  Serial Upin dan  Ipin  dirilis pada tanggal 14 September 2007 yang ditayangkan di TV9 dan MNCTV, Trans7. Berarti hari ini, hari  Selasa  14 September 2021,  usia serial animasi TV Upin dan Ipin  genap 14 tahun.
Anak-anak saya adalah penggemar  setia serial Upin dan Ipin, tanpa sengaja  saya sendiri  juga sering bergabung dengan anak-anak untuk menikmati kisah menarik penuh makna.  Memperhatikan setting dari kisah Upin dan Ipin, pikiran saya langsung melayang teringat  masa lalu. Masa  anak  -anak yang penuh  keceriaan.  Setting pedesaan dalam kisah Upin  dan Ipin tidak beda jauh dibandingkan dengan kampong saya.
Menurutku kisah Upin dan Ipin adalah acara hiburan yang banyak membelajarkan anak-anak dan juga orang dewasa tentang  nilai pendidikan dan keteladanan. Kisah Upin dan Ipin  berasal dari  negeri tetangga kita.  Negeri Jiran Malaysia, serial ini  diproduksi oleh Les' Copaque. Awalnya film serial ini bertujuan untuk mendidik anak-anak agar menghayati bulan Puasa, namun lambat laun serial tersebut menyebar menjadi acara favorit keluarga di beberapa Negara, di antaranya Upin dan Ipin hadir di stasiun TPI (Televisi Pendidikan Indonesia) dulu sekarang MNCTV. Menurut informasi, di Turki juga menyiarkan serial  Upin dan Ipin melalui Hilal TV.
Saya dan semua anggota keluarga bisa belajar tentang  kearifan (wisedom)  melalui kisah Upin dan Ipin.  Banyak hikmah yang bisa dipetik dari pembelajaran serial Upin dan Ipin, walau beberapa tahun lalu orang-orang Indonesia marah besar karena sebagian jenis produk budaya Indonesia dikembangkan dan diklaim sebagai produk budaya Malaysia misalnya Reog Ponorogo. Namun kisah dari serial Upin dan Ipin telah mengajarkan pentingnya budaya kearifan, bahwa kita adalah saudara dan tetangga  yang saling membutuhkan.
Kita pun bisa belajar dari kekuatan penokohan dalam kisah Upin dan Ipin. Tokoh-tokohnya tergolong variatif.  Mereka mewakili jenis tokoh dari kehidupan nyata.  Beberapa penokohan dalam serial tersebut adalah  Upin dan Ipin. Kedua tokoh tersebut diisi suara dari satu anak perempuan  Nur Fathiah Binti Diaz. Mereka digambarkan sebagai saudara kembar yang sangat kompak dan penuh cinta dan kasih sayang, tinggal bersama dengan Opah (nenek) dan kakaknya, karena kedua orang tuanya sudah meninggal.
Untuk membedakan dua anak lucu ini, Upin mempunyai sehelai rambut di kepalanya, dia selalu memakai baju berwarna kuning dan ada gambar huruf U. Upin cenderung lebih pandai bicara daripada Ipin adiknya. Sedangkan Ipin tidak memiliki rambut alias botak, dia selalu memakai baju berwarna biru dan bergambar huruf I. Ipin memiliki kebiasaan unik yaitu cenderung mengulang kata betul sampai tiga kali, "betul, betul, betul."
Kak Ros adalah kakak Upin & Ipin, walau nampak galak terhadap Upin dan Ipin, dan jika ada kesempatan suka mempermainkan keduanya, Kak Ros adalah jenis kakak yang sayang pada adik-adiknya.
Opah adalah nenek Upin dan Ipin. Beliau terlihat sangat sabar dan menyayangi cucu-cucunya. Mak Uda lebih sering dipanggil Opah, seorang nenek yang mengetahui banyak hal tentang kehidupan dan keagamaan.
Di antara teman-teman  dekat Upin  dan  Ipin  adalah  Jarjit Singh, Fizi, Ehsan, Mail, Memei, Susanti dll. Jarjit seorang anak keturunan India, tubuhnya paling besar diatara kawan-kawannya, dia sangat kreatif dalam berpantun.
Ehsan adalah teman Upin & Ipin yang juga sepupunya Fizi. Dia adalah ketua kelas di Tadika (Sekolah Upin Ipin dkk). Ehsan sering  dimanjakan oleh  orang tuanya. Kadang-kadang dia suka menyombongkan diri dengan apa yang telah diberikan orang tuanya.
Sedangkan temannya  yang lain  adalah Mail. Dia di antara teman-temannya dia paling taat dan rajin membantu  ibunya, dalam  berjualan ayam goreng.
Memei adalah salah satu teman  perempuan Upin & Ipin keturunan China. Dia adalah anak yang manis, rajin, pintar, baik hati dan tidak sombong. Dia sering mengingatkan teman-temannya jika melakukan kesalahan.
Teman yang  juga akrab dengan Memei  adalah Susanti. Satu-satunya teman yang berasal dari  Indonesia. Dia  anak cantik, ramah juga pintar.
Kakek Dalang lebih dikenal dengan nama Tok Dalang yang baik hati merupakan ketua penghulu Kampung Durian Runtuh dan banyak diminta pertolongannya oleh Upin, Ipin dan kawan-kawan, di samping memberi nasihat kepada mereka.
Muthu dikenal sebagai Uncle Muthu. Dia merupakan satu-satunya penjual makanan, yang dikenal ulet dalam berdagang.
Dari penokohan di atas kita bisa belajar banyak tentang karakter orang. Yang baik bisa dijadikan teladan , yang kurang baik bisa dijadikan sumber pembelajaran juga.
Sebetulnya kita perlu  memperbanyak media pemebelajaran hidup seperti kisah Upin dan Ipin.  Kayaknya agak jarang ditemukan serial kartun sejenis Upin dan Ipin yang telah merebut hati para pencinta hiburan dari kalangan anak maupun orang tua. Serial ini benar-benar memberikan nuansa pendidikan keluarga, tanpa berkhotbah panjang lebar, namun mengena. Model pendidikan yang seperti inilah yang semakin diminati, karena mengangkat tema asli yang berhubungan dengan kehidupan nyata (konstektual)  di masyarakat.
 Adapun pembelajaran yang bisa diambil dari serial Upin dan Ipin adalah: Pertama, kita belajar bagaimana hidup di masyarakat plural atau majemuk, yang menuntut supaya saling menghargai dalam menghadapi pluralitas dan perbedaan. Digambarkan dalam cerita bahwa, Upin dan Ipin dari pribumi hidup rukun dengan temannya Memei yang merupakan anak keturunan China, dan Jarjit dari keturunan India. Juga Susanti yang berasal dari Indonesia.
Kedua, kita belajar menjadi manusia ideal, sebagai orang tua yang penuh kesabaran, kearifan, dan keteladan. Kita bisa ambil keteladan orang tua yang baik semacam Tok Dalang dalam memperlakukan anak-anak dengan penuh kasih sayang. Demikian juga sebagai anak, mestinya penuh penghormatan dan penghargaan kepada yang lebih tua. Kita bisa memperhatikan bagaimana Upin, Ipin, dan kak Ros dalam menghormati Opah atau neneknya.
Ketiga, kita bisa belajar menjadi generasi mandiri, dan juga mampu melahirkan generasi mandiri, yakni generasi yang lebih baik banyak memberi dari pada menerima. Upin dan Ipin telah ditinggal orang tuanya, namun dia tidak dididik menjadi peminta-minta.
Keempat, kita bisa belajar dengan model pembelajaran kontekstual, yaitu belajar dengan mengalami bukan hanya teori, pembelajaran yang berkaitan dengan pengalaman kehidupan nyata bukan imajinasi. Seperti ketika Upin dan Ipin belajar menanam sayuran, mereka benar-benar praktik bagaimana menanam dengan benar.
Kelima, kita belajar dalam menjaga kelestarian kearifan lokal (local wisdom). Bentuk kearifan lokal yang dapat diambil adalah kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
Keenam, kita bisa belajar menjadi manusia paripurna yang tidak hanya mengasah intelektual dan emosional namun juga spiritual. Melalui pemberdayaan potensi intelektual, emosional dan spirituallah manusia dapat benar-benar bermakna dalam kehidupan. Manusia paripurna adalah manusia yang tidak hanya bermanfaat bagi manusia yang lain, namun juga bermanfaat bagi alam semesta, mereka adalah manusia yang merasa diawasi Tuhannya.
 Untuk kepentingan pendidikan membutuhkan media dan model pembelajaran. Ternyata  untuk mendapatkan media dan Model pembelajaran  tidak harus membutuhkan biaya yang mahal.  Namun  dengan  model dan cara sederhana pun bisa efektif . Seperti kisah Upin dan Ipin, kisah ini benar-benar bisa menjadi "inspiring story", bahwa kita mesti belajar dan membelajarkan, demi kebaikan generasi mendatang. Menjadi pribadi arif adalah keharusan, terutama dalam masyarakat majemuk (plural society).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H