Bukan hanya itu, sebagai bekas militer, Prabowo tentu bisa membuktikan benar-tidaknya apa yang dikatakan Ratna Sarumpaet, baik dari cara bicaranya, kondisi atau bahasa fisik tubuhnya, dan masih banyak alasan lain yang bisa diketahui Prabowo Subianto, yang katanya memiliki kecerdasan tinggi ini.
Dalam kasus yang menimpa Ratna Sarumpaet, pihak kepolisian sudah menangkapnya dan menjadikannya tersangka. Tentu saja, apa yang terjadi perlu diusut secara tuntas, termasuk mengusut pihak-pihak yang membuat berita kebohongan kebohongan itu tersebar luas. Bayangkan saja, berapa banyak follower yang dimiliki para politisi Kubu Prabowo-Sandi yang menyebarkan hoax itu. Apalagi, beritanya juga disiarkan di semua media, bai televisi mapu media online.
Menurut saya, Prabowo  dan politisi dari kubu Koalisi Indonesia Adil Makmur lainya tidak cukup hanya meminta maaf. Pihak kepolisian perlu mengusut tuntas siapa saja yang terlibat. Â
Tidak cukup hanya meminta maaf. Tidak cukup mengatakan bahwa mereka semua korban kebohongan Ratna Sarumpaet. Masyarakat tidak percaya begitu saja, orang-orang sekelas mereka kok begitu mudahnya bisa dibohongi. Lagipula, buat apa harus disebarluaskan jika belum bisa diyakini kebenarannya. Lagi pula, bukankah Ratna Sarumpaet sendiri tidak mengatakan soal penganiayaan itu ke media?
Skenario kedua, jika ketahuan berbohong, maka Ratna mengakui kesalahannya dan kembali memanfaatkan emosi publik. Â Dan, skenario kedua ini juga tetap memberikan keuntungan bagi pasangan Prabowo-Sandi.
"Sebab, kalau orang tidak percaya pada aku, dia juga tidak akan percaya pada lawanku," kata Budiman.
Bagaimana menurut Anda? Silahkan Like dan Share, serta berikan komentar Anda di bawah ini! Terima kasih!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H