Mohon tunggu...
Suka Ngeblog
Suka Ngeblog Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis buku, terkadang menjadi Pekerja Teks Komersial

Blogger, writer, content creator, publisher. Penggemar Liga Inggris (dan timnas Inggris), penikmat sci-fi dan spionase, salah satu penghuni Rumah Kayu, punya 'alter ego' Alien Indo , salah satu penulis kisah intelejen Operasi Garuda Hitam, cersil Padepokan Rumah Kayu dan Bajra Superhero .Terkadang suka menulis di www.faryoroh.com dan http://www.writerpreneurindonesia.com/

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

2013, Rivalitas IPL-ISL Berlanjut?

29 Desember 2012   01:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:52 1398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PT LPIS kabarnya akan memberikan subsidi buat klub. Namun belum jelas apakah subsidi akan diberikan menjelang atau di tengah kompetisi. Jika subsidi hanya 3-5 milyar, tentu ini tidak sebanding dengan kebutuhan klub yang mencapai 10 hingga 20 milyar untuk satu musim kompetisi.

Yang juga menjadi masalah bagi klub IPL adalah gaji pemain yang masih tertunggak. Rata-rata klub IPL hanya membayar gaji dua bulan ditambah  20% dari total 5 bulan tunggakan.

ISL lebih jreeng, tapi...

Dibandingkan IPL, maka ISL terkesan lebih gebyar. Lebih jreng. Sejumlah klub telah 'unjuk kekuatan' melalui Inter Island Cup (IIC) 2012. Jadi bisa diasumsikan, klub yang mengikuti turnamen IIC sudah siap mengikuti liga.

Namun bukan berarti klub-klub ISL tanpa masalah. Yang paling krusial tentu adalah gaji. Rata-rata klub ISL masih menunggak gaji pemain, yang durasinya bermacam-macam, mulai dari dua hingga 10 bulan.

Yang rada aneh adalah, beberapa klub yang mengikuti IIC ternyata belum melunasi gaji pemain. Jika klub punya dana untuk mengikuti IIC kenapa untuk gaji tidak? Bukankah sebaiknya dana untuk IIC dialokasikan untuk membayar gaji pemain?

Yang mungkin bisa dijadikan 'pelipur lara' untuk pemain ISL adalah, sebagian klub ISL sudah memiliki sponsor utama. Arema, misalnya, telah memamerkan pemain dan sponsor utama, yakni Anker Sport. Sponsor utama ini yang diharapkan sebagai payung untuk memenuhi kebutuhan operasional klub, termasuk gaji pemain.

Kendati lebih jreeng, kendala utama ISL tentu saja adalah statusnya yang ilegal. Jadi jawara ISL tak bisa berkompetisi di pentas internasional, terutama Liga Champion Asia. Namun menurut saya pribadi, hal itu tidak menjadi masalah serius.

Dengan kondisi keuangan pas-pasan, berkompetisi di ajang internasional itu artinya klub harus mengeluarkan dana ekstra yang jumlahnya bisa ratusan juta rupiah. Padahal, peluang menjadi juara juga kecil. Di level Asia Tenggara klub-klub Indonesia mungkin bisa berbicara banyak. Namun di luar itu, belum. Klub Indonesia belum bisa menandingi klub-klub asal Jepang, Korea Selatan, China atau Arab.

News Corp jadi penentu

Di tengah rivalitas antara IPL dan ISL, muncul pihak ketiga: News Corp, raksasa media internasional yang kemungkinan besar akan menjadi partner PT LPIS pada musim mendatang, dan di musim-musim selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun