Tentu, kesederhaan sebuah pernikahan bukan jaminan langgeng tidaknya biduk rumahtangga yang dibangun. Kelanggengan sebuah pernikahan tidak tergantung  pada mewah tidaknya resepsi. Jadi, tidak ada jaminan bahwa pernikahan sederhana antara Mark dan Priscilla akan langgeng. Begitu juga dengan Anang-Ashanty.
Lagipula, menikah beda dengan pacaran. Menikah tak semudah mengubah status di Facebook, seperti yang dilakukan Mark beberapa saat setelah menikah. Menikah adalah perjalanan kehidupan yang penuh suka dan duka. Yang dipenuhi tawa dan juga tangis.
Namun Mark punya modal penting dalam mengaruhi biduk rumah tangga. Yakni kesetiaan dan kesederhanaan. Dia tetap setia dengan cintanya, yang dilakoni selama sembilan tahun.
Dalam melakoni biduk rumahtangga Mark bisa  meniru Bill Gates, pendiri Microsoft yang juga orang terkaya nomor 2 sedunia. Bill bisa mempertahankan pernikahannya dengan Melinda Gates. Kehidupan keluarganya jauh dari hiruk pikuk publisitas dan gosip.
Mark juga bisa meniru apa yang dilakukan Larry Page dan Sergey Brin, kedua pendiri Google. Perkawinan Larry (menikah dengan Lucinda Southworth) dan Sergey (dengan Anne Wojcicki) juga jauh dari publikasi dan gosip.
Mark Zuckerberg  memberi pesan penting bagi kita. Bahwa uang sebanyak apapun tak selamanya bisa mengubah kepribadian. Tak selamanya uang berlimpah menjadi petaka.
Bahwa kesetiaan dan kesederhanaan, jauh lebih penting dibanding uang sebanyak 161 triliun rupiah!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H