Mohon tunggu...
Suka Ngeblog
Suka Ngeblog Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis buku, terkadang menjadi Pekerja Teks Komersial

Blogger, writer, content creator, publisher. Penggemar Liga Inggris (dan timnas Inggris), penikmat sci-fi dan spionase, salah satu penghuni Rumah Kayu, punya 'alter ego' Alien Indo , salah satu penulis kisah intelejen Operasi Garuda Hitam, cersil Padepokan Rumah Kayu dan Bajra Superhero .Terkadang suka menulis di www.faryoroh.com dan http://www.writerpreneurindonesia.com/

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Beda Pernikahan Mark Zuckerberg dan Anang-Ashanty

22 Mei 2012   05:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:59 6696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentu, kesederhaan sebuah pernikahan bukan jaminan langgeng tidaknya biduk rumahtangga yang dibangun. Kelanggengan sebuah pernikahan tidak tergantung  pada mewah tidaknya resepsi. Jadi, tidak ada jaminan bahwa pernikahan sederhana antara Mark dan Priscilla akan langgeng. Begitu juga dengan Anang-Ashanty.

Lagipula, menikah beda dengan pacaran. Menikah tak semudah mengubah status di Facebook, seperti yang dilakukan Mark beberapa saat setelah menikah. Menikah adalah perjalanan kehidupan yang penuh suka dan duka. Yang dipenuhi tawa dan juga tangis.

Namun Mark punya modal penting dalam mengaruhi biduk rumah tangga. Yakni kesetiaan dan kesederhanaan. Dia tetap setia dengan cintanya, yang dilakoni selama sembilan tahun.

Dalam melakoni biduk rumahtangga Mark bisa  meniru Bill Gates, pendiri Microsoft yang juga orang terkaya nomor 2 sedunia. Bill bisa mempertahankan pernikahannya dengan Melinda Gates. Kehidupan keluarganya jauh dari hiruk pikuk publisitas dan gosip.

Mark juga bisa meniru apa yang dilakukan Larry Page dan Sergey Brin, kedua pendiri Google. Perkawinan Larry (menikah dengan Lucinda Southworth) dan Sergey (dengan Anne Wojcicki) juga jauh dari publikasi dan gosip.

Mark Zuckerberg  memberi pesan penting bagi kita. Bahwa uang sebanyak apapun tak selamanya bisa mengubah kepribadian. Tak selamanya uang berlimpah menjadi petaka.

Bahwa kesetiaan dan kesederhanaan, jauh lebih penting dibanding uang sebanyak 161 triliun rupiah!!!

Bagaimana pendapat Anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun