Satu-satunya belanja termahal yang pernah dilakukan adalah membeli sebuah rumah di Palo Alto California yang harganya mencapai $7 juta. Rumah dengan lima kamar tidur, sebuah ruang makan dan ruangan kecil untuk bermusik dan dilengkapi kolam renang dan paviliun luar ini yang kemudian ditempatinya bersama Priscilla.
***
Mark dan Priscilla berkenalan ketika mereka sedang antri ke toilet di sebuah pesta, tahun 2003. Pertemuan kecil yang terjadi pada hari Jumat  itu berlanjut. Keduanya akhirnya merajut asmara.
Beberapa bulan setelah pertemuan dengan Priscilla, Mark membuat heboh Universitas Harvard ketika meluncurkan  facemash.com, situs yang memungkinkan para pengguna menilai gadis-gadis kampus. Mark diskors universitas karena menggunakan database tanpa ijin.
Mark tidak kapok. Bersama tiga rekannya, dia memulai sebuah proyek ambisius. Jejaring sosial yang diberi nama thefacebook.com. Belakangan, Mark memutuskan drop out dari Harvard dan fokus pada Facebook. Sebuah pilihan yang akhirnya berbuahkan hasil manis. Facebook menjadi fenomena. Â Kesuksesan Facebook berimbas pada Mark, sang pendiri sekaligus pemilik saham terbesar. Kekayaannya berlipat ganda.
***
Menjadi anak muda terkaya sedunia tak membuat Mark jumawa. Dia juga tak tergoda untuk menjadi play boy, gonta-ganti cewek. Kendati kaya raya, dia tetap setia dengan kekasih yang ditemuinya di pesta. Priscilla.
Mereka biasanya menghabiskan akhir minggu bersama dengan berjalan di taman, atau berlomba dayung. Di waktu senggang mereka biasa mengisi dengan tamasya ke berbagai tempat. Kadang hanya berdua namun sesekali lengkap dengan seluruh keluarga Mark.
Cinta Mark dan sang kekasih tidak main-main. Sebelum menjalankan aktivitas rutin sebagai CEO Facebook, setiap pagi Mark punya agenda khusus: belajar bahasa Mandarin.
Sekalipun Priscilla sudah lama bermukim di Amerika Serikat, Mark sadar kalau pujaan hati memiliki akar etnis Cina. Mark yang berdarah Yahudi ini tak segan belajar bahasa Mandarin. Setiap hari!!
***