Justru yang lebih memperkuat hypotesa pemakalah adalah asumsi kepindahan dari Kabupaten Berbek menuju Kabupaten Nganjuk, tidak hanya boyongan tempat tinggal bagi pejabat bupati saja, akan tetapi juga diikuti dengan kepindahan seluruh perangkat pemerintahan yang ada pada waktu itu, tentunya melalui proses yang cukup lama dan rupanya baru berakhir pada tahun 1883.(?)
"Kemungkinan besar dapat terpecahkan apabila didapatkan dokumen resmi tentang hal itu," tegas Harimintadji dalam makalahnya.
Barangkali berdasarkan data penulis, dapat membuka jalan terang kepada kesimpang-siuran sejarah terjadinya peristiwa boyongan Kabupaten Berbek menuu Kabupaten Nganjuk. Data yang penulis peroleh dari sejumlah masyarakat peduli pelurusan sejarah Nganjuk, di antaranya Rudy dan Arie Trio. Penulis mendapat bukti resmi Surat Keputusan dari Pemerintahan Hindia Belanda berisi, pemindahan kedudukan pegawai dari Afdeling Berbek, dari tempat dinas ke tempat bernama Ngandjoek.
Adapaun kutipan surat yang penulis tulis ulang dari salinan aslinya tulisan tangan sebagai berikut;
Afschrift
No. 3024a / 4205
                                                Kediri, den 8 Junij 1880
Ik heb de eer Uwe Excellentie mede te deelen, dat de bij Governements besluit van 8 Junij 1875 no. 20 bevolen verplaatsing van den zetel van het bestuur van de afdeeling Berbek, van de plaats van diens naam naar Ngandjoek of den 6en deze in de beste orde heeft plaats gehad, met in acht neming van het daarbij gebruikelijke ceremonieel bij inlandres zonder eeninge afwijking van de adat.
 De Resident
Meyer
Voor eensliutden afschrift