Sebelum paket wisata bahari di-publish, Â PELNI membentuk tim khusus termasuk tim survei untuk mengecek lokasi mana saja yang akan didatangi, berkoordinasi dengan pemerintah daerah khususnya Dinas Pariwisata, mengecek kesiapan vendor dan ketersediaan guide baik dari internal PELNI maupun guide lokal setempat agar pelaksanaan tour bahari PELNI dapat berjalan baik.
Pemerintah daerah dan masyarakat setempat khususnya penyedia perahu, penyedia alat diving dan snorkeling, dan masyarakat yang menjadi pemadu wisata, digandeng PELNI. Karenanya, program wisata bahari digelar PELNI juga memiliki nilai lebih bagi perekonomian daerah. Ya, khususnya daerah yang memiliki destinasi wisata dan menjadi rute wisata bahari oleh PELNI.
Untuk lebih memasyarakatkan program wisata bahari yang digagas, dalam tiap perjalanan Let’s Go,  PELNI mengundang perwakilan media massa baik dari televisi, koran, majalah, dan online. Publikasi yang dilakukan dimaksudkan untuk memperkenalkan sisi lain kemampuan yang bisa dilakukan PELNI. Yakni, PELNI tidak sekadar sebagai kapal angkutan penumpang maupun barang.
Pengakuan
Keberhasilan PELNI dalam menggelar paket wisata bertajuk Let’s Go, kian mendapat pengakuan. PELNI bisa meyakinkan Rini Soemarno, Menteri BUMN, untuk mengajak jajaran pejabat di Kementerian BUMN dan jajaran direksi 119 BUMN, untuk menikmati paket hotel terapung PELNI ke Karimunjawa pada 20-21 November 2015.
Dengan menggunakan KM Kelud, PELNI menjadi tuan rumah digelarnya focus group discussion(FGD) pembuatan Road MapBUMN 2016-2019 sekaligus melihat penangkaran hiu di Karimunjawa. Pelayaran hotel terapung, bahkan dimulai dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta menuju Karimunjawa dan berakhir di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah.
Kapal Cruise
Serius menggarap potensi pasar pariwisata khususnya berbasis wisata bahari. Â PELNI berencana melanjutkan paket wisata bahari yang dirilis pertama kali pada 2014. Konsep hotel terapung, akan dipertahankan dengan dilakukannya pelbagai perbaikan agar jumlah peserta paket wisata dapat lebih banyak.
Untuk itu, perencanaan program paket wisata hingga waktu untuk melakukan pemasaran produk program, akan dibuat lebih jelas. Selain itu, agar bisa mengadakan paket wisata secara rutin terjadwal, PELNI berencana mengoperasikan satu kapal cruisekhusus untuk wisata dalam neger.
PELNI telah melakukan MoU sinergi BUMN dengan PT. Patra Jasa, anak perusahaan BUMN Pertamina dibidang perhotelan ini akan menyediakan kapal dan layanan di atas kapal, sedangkan PELNI  akan mengoperasikan kapalnya. Sinergi ini diharapkan memberikan karya besar untuk Indonesia. Kapal pesiar berkapasitas antara  300 – 400 orang ini sedang dipilih yang terbaik dan diharapkan dapat dioperasikan tahun 2017 ini.
Rute pelayaran kapal pesiar sinergi BUMN dapat  berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta menuju Destinasi wisata prioritas dimaksud Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Bromo Tengger Semeru (Jawa Timur), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Tanjung Lesung (Banten), Morotai (Maluku Utara), dan Tanjung Kelayang (Bangka Belitung). Jika dilihat daftarnya, mayoritas di dalamnya merupakan daerah yang memiliki spot-spot destinasi wisata bahari.