Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Enterpreneur

Entepreneur

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Tak Lama Lagi PELNI Hadirkan Kapal Pesiar

13 April 2017   21:31 Diperbarui: 14 April 2017   20:00 2169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Sejatinya destinasi wisata Indonesia tidak hanya Bali.

Keindahan dan kekayaan dunia bahari Indonesia sudah diakui dunia. Tersebar mulai dari Pulau Weh di Aceh pada ujung barat hingga Pulau Liki di Papua, pulau paling timur Indonesia.

Dinobatkan sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, luas laut dan perairan Indonesia mencapai dua pertiga atau setara 5,8 juta km dengan panjang pantai mencapai sekitar 97 ribu km. Tak pelak, potensi pariwisata berbasis wisata bahari di Indonesia, amatlah menjanjikan.

Arief Yahya, Menteri Pariwisata pada sebuah kesempatan mengatakan, dengan potensi pariwisata bahari maka yang perlu dilakukan adalah bagaimana melakukan pengembangan pariwisata. Dari sisi pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata, telah menetapkan 10 destinasi pariwisata unggulan Indonesia pada 2016.

Destinasi wisata prioritas dimaksud Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Bromo Tengger Semeru (Jawa Timur), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Tanjung Lesung (Banten), Morotai (Maluku Utara), dan Tanjung Kelayang (Bangka Belitung). Jika diliat daftarnya, mayoritas di dalamnya merupakan daerah yang memiliki spot-spot destinasi wisata bahari.

Wisata bahari identik dengan tiga kata; pulau, laut, dan pantai. Sayangnya, sarana transportasi dan akomodasi masih menjadi hambatan dalam pengembangan wisata bahari di Indonesia.

Masih cukup sulitnya dan atau tidak mudahnya dijangkau sekaligus terbatasnya akomodasi yang tersedia, menyebabkan mahalnya cost yang mesti dikeluarkan untuk bisa berwisata bahari terutama dispot-spot di Indonesia timur. Bahkan, tidak sedikit membandingkan, cost yang mesti dikeluarkan tersebut jauh lebih mahal dibandingkan cost untuk bisa travelling ke negara tetangga sesama Asia Tenggara maupun Asia.

Tak ayal, sejumlah spot wisata bahari di Indonesia, telah jauh lebih dahulu dinikmati keindahan alam termasuk bawah lautnya oleh wisatawan asing. Jangan sampai hanya ‘orang luar’ saja yang datang dan menikmati, demikian harapan manajemen PELNI.

Terkait hal tersebut, PELNI membuat program wisata bahari yang menjadikan kapal PELNI sebagai ‘hotel terapung’. Program yang diberi tajuk Let’s Go. Harga paketnya dinilai pas dengan kantong wisatawan domestik terlebih wisatawan asing yang tengah berada di Indonesia.

Wisata Bahari  PELNI

Kapal PELNI yang besar dengan pelbagai fasilitas penunjang yang lengkap memiliki potensi menjadi bagian dalam kemasan wisata bahari. Manajemen PELNI telah mengemas program lifestyle sekaligus wisata bahari yang diberi nama Let’s Go dan pertama kali dirilis pada Desember 2014.

Tujuan destinasi wisata bahari  merupakan daerah yang jadi buah bibir beberapa tahun terakhir oleh para traveller maupun pemilik hobi menyelam (diving) atau sekadar snorkeling; Raja Ampat Papua Barat dan Wakatobi di Sulawesi Tenggara. Tidak hanya diajak menikmati keindahan dunia bawah laut Raja Ampat dan Wakatobi, entah diving atau sekadar snorkeling, peserta tour ‘hotel terapung’ juga diajak berkeliling pulau. Peserta diajak menikmati segala bentuk keindahan dan kekayaan daratan Raja Ampat dan Wakatobi mulai dari pantai, sejarah, budaya, hingga kuliner.

Sebagai langkah awal, target utama program Let’s Go wisatawan domestik. Potensi wisata bahari Indonesia termasuk keindahan dan kekayaan dunia bawah laut, sudah sepatutnya menjadi wisata unggulan untuk mendatangkan wisatawan dalam negeri maupun wisatawan manca negara.

Ada dua produk ditawarkan PELNI lifestyle dan wisata bahari. Life style meliputi gatheringonboard, meetingonboard dan studyonboard. Sedangkan wisata bahari menawarkan kapal PELNI sebagai floating hotel untuk menuju destinasi wisata bahari.

Tidak hanya itu, melihat potensi yang besar maka manajemen PELNI mengembangkan lifestyle dengan MICE (meeting,incentive,conference,exhibition,study danevent). Ketika kegiatan itu dilakukan didalam gedung atau hotel pertemuan menjadi sesuatu yang awam. PELNI berinovasi dengan menyiapkan kapal menjadi alternatif kegiatan MICE dengan sasaran kelas konsumen dari middle to low menjadi middle to up.

PELNI juga mengembangkan layanan carrying reguler diruas-ruas penugasan menjadi ruas wisata atau lifestyle business. KM Kelud, KM Dorolonda, KM Bukit Siguntang, dan KM Kelimutu merupakan beberapa kapal yang dapat dipergunakan untuk meeting, gathering dan study on board.

Inovasi lainnya menjadikan ketika KM Kelud pada hari Jumat Sandar di Pelabuhan Tanjung Priok, kapal  diberdayakan untuk venuetouronShip, Resto event, spot foto (prewedding dan acara sekolah) berbayar. Tidak hanya di Tanjung Priok, kapal-kapal lain yang singgah lebih dari empat jam di waktu pagi atau siang dapat diberdayakan dengan penyelenggaraan kegiatan yang sama.

Wisata Baharidengan Kapal Reguler

Obyek wisata bahari umumnya jauh dari kota besar, bahkan boleh dibilang letaknya terpencil, ketersediaan hotel, infrastruktur, dan transportasinya biasanya terbatas. Kapal PELNI yang melayari seluruh wilayah Nusantara memiliki potensi sebagai sarana transportasi maupun hotel terapung. Beberapa obyek wisata bahari yang dapat dijangkau dengan kapal reguler diantaranya;

KM Sangiang (Sorong-Waisay, Raja Ampat-Sorong)

KM Leuser (Benoa-Labuanbajo-Benoa)

KM Kelimutu (Semarang-Karimunjawa-Semarang)

KM Pangrango (Ambon-Bandaneira-Ambon)

KFC Jetliner (Baubau-Wakatobi-Runduma-Baubau)

KM Kelud (Jakarta-TBalai Karimun-Batam-Belawan-Danau Toba-Sunda Kelapa)

Selain kapal penumpang ada pula beberapa kapal perintis yang dapat melayani wisatawan ke beberapa spot wisata bahari;

Sabuk Nusantara 46 (Sunda Kelapa-UntungJawa-Pramuka-Pulau Kelapa-Sunda Kelapa)

Sabuk Nusantara 55 (Kotabaru-Marabatuan-Kotabaru)

Wisata Bahari 2017

Potensi tersebut juga dipandang sebagai peluang bagi PELNI yang mesti ditangkap. Selain sebagai wujud mendukung pemerintah dalam pengembangan pariwisata bahari,Let’s Go juga sebagai bagian pengembangan lini bisnis PELNI. Terlebih, hampir seluruh rute kapal PELNI melintasi daerah yang memiliki destinasi wisata bahari.

Secara teknis, ‘hotel terapung’ adalah kapal PELNI yang tengah beroperasi regular dengan tujuan daerah terdapat atau terdekat dengan destinasi wisata bahari yang dituju. Hanya saja, pada waktu tertentu kapal yang dimaksud beristirahat dengan berlabuh di dermaga atau tengah laut, untuk menunggu waktu atau jadwal keberangkatan kembali.

Nah, saat kapal dalam keadaan porstay atau kapal sedang tidak mengangkut penumpang tersebutlah, dimanfaatkan manajemen PELNI sebagai hotel terapung. Biasanya, pada H-2 hingga H+5 Lebaran maupun Natal, kapal-kapal PELNI sudah ‘nganggur.’ Porstay sebuah kapal PELNI, juga ditentukan dengan jadwal regular keberangkatan.

Kapal dimaksud digunakan sebagai hotel sekaligus sarana transportasi dalam digelarnya paket tour bahari oleh PELNI. Hanya saja, karena kapal PELNI berukuran besar dan pada umumnya spot-spot wisata bawah laut maupun daratan yang ingin dituju berada dalam kawasan kepulauan yang tidak boleh dilintasi oleh kapal besar, PELNI bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk menggunakan kapal-kapal kecil untuk mobilitas wisatawan dengan titik kumpul tetap kapal PELNI.

Sebelum paket wisata bahari di-publish,  PELNI membentuk tim khusus termasuk tim survei untuk mengecek lokasi mana saja yang akan didatangi, berkoordinasi dengan pemerintah daerah khususnya Dinas Pariwisata, mengecek kesiapan vendor dan ketersediaan guide baik dari internal PELNI maupun guide lokal setempat agar pelaksanaan tour bahari PELNI dapat berjalan baik.

Pemerintah daerah dan masyarakat setempat khususnya penyedia perahu, penyedia alat diving dan snorkeling, dan masyarakat yang menjadi pemadu wisata, digandeng PELNI. Karenanya, program wisata bahari digelar PELNI juga memiliki nilai lebih bagi perekonomian daerah. Ya, khususnya daerah yang memiliki destinasi wisata dan menjadi rute wisata bahari oleh PELNI.

Untuk lebih memasyarakatkan program wisata bahari yang digagas, dalam tiap perjalanan Let’s Go,  PELNI mengundang perwakilan media massa baik dari televisi, koran, majalah, dan online. Publikasi yang dilakukan dimaksudkan untuk memperkenalkan sisi lain kemampuan yang bisa dilakukan PELNI. Yakni, PELNI tidak sekadar sebagai kapal angkutan penumpang maupun barang.

Pengakuan

Keberhasilan PELNI dalam menggelar paket wisata bertajuk Let’s Go, kian mendapat pengakuan. PELNI bisa meyakinkan Rini Soemarno, Menteri BUMN, untuk mengajak jajaran pejabat di Kementerian BUMN dan jajaran direksi 119 BUMN, untuk menikmati paket hotel terapung PELNI ke Karimunjawa pada 20-21 November 2015.

Dengan menggunakan KM Kelud, PELNI menjadi tuan rumah digelarnya focus group discussion(FGD) pembuatan Road MapBUMN 2016-2019 sekaligus melihat penangkaran hiu di Karimunjawa. Pelayaran hotel terapung, bahkan dimulai dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta menuju Karimunjawa dan berakhir di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah.

Kapal Cruise

Serius menggarap potensi pasar pariwisata khususnya berbasis wisata bahari.  PELNI berencana melanjutkan paket wisata bahari yang dirilis pertama kali pada 2014. Konsep hotel terapung, akan dipertahankan dengan dilakukannya pelbagai perbaikan agar jumlah peserta paket wisata dapat lebih banyak.

Untuk itu, perencanaan program paket wisata hingga waktu untuk melakukan pemasaran produk program, akan dibuat lebih jelas. Selain itu, agar bisa mengadakan paket wisata secara rutin terjadwal, PELNI berencana mengoperasikan satu kapal cruisekhusus untuk wisata dalam neger.

PELNI telah melakukan MoU sinergi BUMN dengan PT. Patra Jasa, anak perusahaan BUMN Pertamina dibidang perhotelan ini akan menyediakan kapal dan layanan di atas kapal, sedangkan PELNI  akan mengoperasikan kapalnya. Sinergi ini diharapkan memberikan karya besar untuk Indonesia. Kapal pesiar berkapasitas antara  300 – 400 orang ini sedang dipilih yang terbaik dan diharapkan dapat dioperasikan tahun 2017 ini.

Rute pelayaran kapal pesiar sinergi BUMN dapat  berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta menuju Destinasi wisata prioritas dimaksud Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Bromo Tengger Semeru (Jawa Timur), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Tanjung Lesung (Banten), Morotai (Maluku Utara), dan Tanjung Kelayang (Bangka Belitung). Jika dilihat daftarnya, mayoritas di dalamnya merupakan daerah yang memiliki spot-spot destinasi wisata bahari.

Selanjutnya untuk rute lainnya  kapal bisa menuju Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur)-Taka Bonerate (Sulawesi Selatan)-Makassar (Sulawesi Selatan)-Wakatobi (Sulawesi Tenggara)-Banda Neira (Maluku Tengah)- Misool (Raja Ampat Papua Barat)-Morotai (Maluku Utara)-Bitung/Bunaken (Sulawesi Utara)-Tomini Togean (Sulawesi Tengah). wisata bahari. Rute-rute dalam wisata bahari dalam negeri memiliki potensi wisatawan domestik yang sudah menanti hadirnya kapal pesiar dalam negeri. 

Peserta tour kapal pesiar PELNI, akan diajak menyelami keindahan dan kekayaan dunia bawah laut maupun sejarah, budaya, hingga kuliner dari daerah yang dikunjungi. Berbeda dengan paket tour bertajuk Let’s Go, peserta tour kapal pesiar PELNI akan dimungkinkan untuk naik dan turun dalam rute cruise di daerah yang diinginkan. 

PELNI berharap, dengan adanya cruisePELNI akan semakin banyak wisatawan domestik yang bisa menikmati wisata bahari di negeri sendiri. Di sisi lain bagi wisatawan asing, bisa mendapatkan tambahan cara untuk berkeliling dan menikmati keindahan serta kekayaan wisata bahari di Indonesia. **

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun