KM Pangrango (Ambon-Bandaneira-Ambon)
KFC Jetliner (Baubau-Wakatobi-Runduma-Baubau)
KM Kelud (Jakarta-TBalai Karimun-Batam-Belawan-Danau Toba-Sunda Kelapa)
Selain kapal penumpang ada pula beberapa kapal perintis yang dapat melayani wisatawan ke beberapa spot wisata bahari;
Sabuk Nusantara 46 (Sunda Kelapa-UntungJawa-Pramuka-Pulau Kelapa-Sunda Kelapa)
Sabuk Nusantara 55 (Kotabaru-Marabatuan-Kotabaru)
Wisata Bahari 2017
Potensi tersebut juga dipandang sebagai peluang bagi PELNI yang mesti ditangkap. Selain sebagai wujud mendukung pemerintah dalam pengembangan pariwisata bahari,Let’s Go juga sebagai bagian pengembangan lini bisnis PELNI. Terlebih, hampir seluruh rute kapal PELNI melintasi daerah yang memiliki destinasi wisata bahari.
Secara teknis, ‘hotel terapung’ adalah kapal PELNI yang tengah beroperasi regular dengan tujuan daerah terdapat atau terdekat dengan destinasi wisata bahari yang dituju. Hanya saja, pada waktu tertentu kapal yang dimaksud beristirahat dengan berlabuh di dermaga atau tengah laut, untuk menunggu waktu atau jadwal keberangkatan kembali.
Nah, saat kapal dalam keadaan porstay atau kapal sedang tidak mengangkut penumpang tersebutlah, dimanfaatkan manajemen PELNI sebagai hotel terapung. Biasanya, pada H-2 hingga H+5 Lebaran maupun Natal, kapal-kapal PELNI sudah ‘nganggur.’ Porstay sebuah kapal PELNI, juga ditentukan dengan jadwal regular keberangkatan.
Kapal dimaksud digunakan sebagai hotel sekaligus sarana transportasi dalam digelarnya paket tour bahari oleh PELNI. Hanya saja, karena kapal PELNI berukuran besar dan pada umumnya spot-spot wisata bawah laut maupun daratan yang ingin dituju berada dalam kawasan kepulauan yang tidak boleh dilintasi oleh kapal besar, PELNI bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk menggunakan kapal-kapal kecil untuk mobilitas wisatawan dengan titik kumpul tetap kapal PELNI.