Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Enterpreneur

Entepreneur

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Tak Lama Lagi PELNI Hadirkan Kapal Pesiar

13 April 2017   21:31 Diperbarui: 14 April 2017   20:00 2169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KM Pangrango (Ambon-Bandaneira-Ambon)

KFC Jetliner (Baubau-Wakatobi-Runduma-Baubau)

KM Kelud (Jakarta-TBalai Karimun-Batam-Belawan-Danau Toba-Sunda Kelapa)

Selain kapal penumpang ada pula beberapa kapal perintis yang dapat melayani wisatawan ke beberapa spot wisata bahari;

Sabuk Nusantara 46 (Sunda Kelapa-UntungJawa-Pramuka-Pulau Kelapa-Sunda Kelapa)

Sabuk Nusantara 55 (Kotabaru-Marabatuan-Kotabaru)

Wisata Bahari 2017

Potensi tersebut juga dipandang sebagai peluang bagi PELNI yang mesti ditangkap. Selain sebagai wujud mendukung pemerintah dalam pengembangan pariwisata bahari,Let’s Go juga sebagai bagian pengembangan lini bisnis PELNI. Terlebih, hampir seluruh rute kapal PELNI melintasi daerah yang memiliki destinasi wisata bahari.

Secara teknis, ‘hotel terapung’ adalah kapal PELNI yang tengah beroperasi regular dengan tujuan daerah terdapat atau terdekat dengan destinasi wisata bahari yang dituju. Hanya saja, pada waktu tertentu kapal yang dimaksud beristirahat dengan berlabuh di dermaga atau tengah laut, untuk menunggu waktu atau jadwal keberangkatan kembali.

Nah, saat kapal dalam keadaan porstay atau kapal sedang tidak mengangkut penumpang tersebutlah, dimanfaatkan manajemen PELNI sebagai hotel terapung. Biasanya, pada H-2 hingga H+5 Lebaran maupun Natal, kapal-kapal PELNI sudah ‘nganggur.’ Porstay sebuah kapal PELNI, juga ditentukan dengan jadwal regular keberangkatan.

Kapal dimaksud digunakan sebagai hotel sekaligus sarana transportasi dalam digelarnya paket tour bahari oleh PELNI. Hanya saja, karena kapal PELNI berukuran besar dan pada umumnya spot-spot wisata bawah laut maupun daratan yang ingin dituju berada dalam kawasan kepulauan yang tidak boleh dilintasi oleh kapal besar, PELNI bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk menggunakan kapal-kapal kecil untuk mobilitas wisatawan dengan titik kumpul tetap kapal PELNI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun