Untuk KA antar kota berapa kerugianya? Besar. Meskipun prosentase penumpangnya kecil namun harga tiketnya mahal. Bagaimana cara PT. KAI memberantas mafia ini? Mafia melibatkan oknum internal dan eksternal. Untuk menyelesaikan itu, Dirut Ignasius Jonan memilih membenahi internal. Lawan mafia internal pun seru. Eksternal akan mengikuti peraturan bila internal tertib.
Untuk menyelesaikan mafia KA antara kota diberantas dengan penjualan tiket satu kursi satu nama dan harus sesuai identitas penumpang. Pengawasan masuk peron dengan sistem boarding semakin ketat di pintu masuk. Menaikkan gaji dan tunjangan kondektur, masinis, teknisi di atas KA lebih dari 100 prosen dari sebelumnya. Menerapkan sanksi penumpang diturunkan di stasiun berikutnya bila tidak punya tiket, salah tanggal, salah nama dengan tegas. Lalu memutasi menurunkan jabatan karyawan yang tidak taat, bahkan ada yang dikeluarkan.
Untuk KRL Jabotabek dengan merubah sistem tiket kertas menjadi tiketing elektronik dengan tiket plastik dan pemasangan gate terintegrasi di pintu masuk yang efektif berlaku sejak Juli 2013 dilakukan permanen. Mempermudah cara pembayaran dengan menggandeng perbankan untuk e-money. Perlawanan internal dan eksternal pun seru. Tidak mudah melawan mafia, namun PT. KAI berhasil melawati masa kritis itu.
Jonan dan para Direksi serta seluruh insan  KAI berhasil memberesi mafia tiket KA. Pengalaman dan modal dapat menjadi contoh bagaimana memberesi mafia di negeri ini? Jokowi-JK bertekad memberesi beberapa praktek mafia dengan memilih figur berintegritas, petarung dan mampu memanage lembaga yang dipimpinya dengan baik. ###
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H