Pahami dulu konsep ini ya, sebelum beranjak membaca uraian selanjutnya ..:) Jika sudah paham silahkan anda balik-bolak kata-katanya sesuai dengan keinginan anda, yang penting konsepnya sudah anda pegang.Â
Ini adalah sebuah klu atau konsep dasar penting yang harus dipahami agar bahasan saya mengenai analisa gangguan menjadi jelas tanpa miss persepsi.
3. Analisa supply dan demand
Supply (pembangkit) dan demand (beban listrik) adalah dua hal penting yang sangat diperhatikan dalam sistem interkoneksi. Para praktisi listrik dan pembangkit di PLN akan dengan mudah menyimpulkan ketidak normalan dalam sistem interkoneksi hanya dengan membandingkan kesesuaian antara supply dan demand lewat satu parameter listrik saja.
Parameter listrik yang menggambarkan ketidak sesuaian antara supply dan demand tersebut bisa dilihat dari sebuah nilai ukur yaitu frekuensi (Hz).
Apa sih frekuensi itu? Untuk pertanyaan ini dijawab dikesempatan lain saja ya...:), yang penting anda tahu dulu bahwa dalam sistem jaringan listrik terdapat parameter listrik yang bernama frekuensi dengan satuan Hertz (Hz) yang bisa menyimpulkan hubungan supply dan demand apakah baik-baik saja atau ada ketidak wajaran.Â
Dari hal ini anda tidak perlu lagi heran jika berkunjung ke kantor PLN atau ke Gardu Induk listrik, di ruang rapat, ruang kantor bahkan di lobi atau koridor kantor kadang kita akan menemukan display dari frequensi listrik actual real time untuk sistem interkoneksi yang bisa menjadi perhatian khusus.
Bagi anda yang belum mengerti, mungkin display frekuensi tersebut hanya bersifat hiasan ruangan saja tanpa nilai apapun. Tetapi bagi yang paham konsep frekuensi terhadap analisa supply dan demand seperti yang sekilas sudah saya jelaskan di uraian diatas, ini bisa menjadi informasi yang luar biasa berharga.Â
Saya tidak akan membahas bagaimana turunan rumus supply dan demand terhadap frekuensi, tetapi ada rumus praktis dari blog listrik-praktis ini yang harus sudah menjadi standar baku bagi setiap pelaku ketenagalistrikan, dimana standar baku ini sudah teruji secara praktis dan empiris. Langkah dalam memahami hal ini adalah sebagai berikut:
3.1 Pahami nilai frekuensi listrik standar yang berlaku untuk kelistrikan Indonesia