Mohon tunggu...
Dr Ing. Suhendra
Dr Ing. Suhendra Mohon Tunggu... Dosen - Konsultan, technopreneur, dosen, hobby traveller

Tinggal di Jogja, hoby travel dan baca. Sehari-hari sebagai konsultan, dosen dan pembina beberapa start-up

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Cerita dari Kunjungan Pembangkit Nuklir Jerman: Memahami Kerinduan Nuclear Renaissance

16 Januari 2025   21:46 Diperbarui: 17 Januari 2025   11:23 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nuclear renaissance (Sumber foto pribadi)

Jahn yang duduk di sebelah kami memulai percakapan

Jahn: "Weisst du, wir stehen vor einem Dilemma: entweder sterben wir an der Armut, weil wir keine Energie mehr haben, oder wir sterben, weil das Ding hier in die Luft fliegt!"
(Tahukah kamu, kita menghadapi dilema: mati karena kemiskinan tidak punya energi, atau mati karena benda ini meledak!)

Jahn masih ingin cerita...

"Rate mal, was die Konsequenzen wären, wenn dieses Ding wirklich explodiert?"(Coba tebak, apa jadinya kalau benda itu benar-benar meledak?"

Saya kemudian mencoba membuat jangkar ide yang ada di fikirannya...

"Hmm....kalau meledak, setidaknya kita nggak perlu bayar listrik lagi, ya kan?"

Jahn: "Hahaha...Genau! Aber weisst du, was wirklich tragisch ist?"
(Benar! Tapi tahukah kamu, apa yang benar-benar hal tragis?)

Saya: "Was denn?" (Apa?)

Jahn: "Ich habe einen Hund in meiner Wohnung, und er stirbt sowieso. Ob mit oder ohne Explosion!"
(Aku punya anjing di apartemenku, dan dia akan mati juga. Dengan atau tanpa ledakan!)

Sesi obrolan berikutnya adalah versi humor Jerman. Saya kadang tertawa setelah beberapa detik dia buat joke.

Jahn: "Sag mal, was machen wir, wenn die Sonne nicht scheint und der Wind nicht weht?"
(Katakan padaku, apa yang akan kita lakukan jika matahari tidak bersinar dan angin tidak berhembus?)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun