Mohon tunggu...
Suhendra L. Hardi
Suhendra L. Hardi Mohon Tunggu... pendidik -

Bilai ketulusanmu tidak dihargai, balaslah ia dengan keikhlasan, lalu pergilah sejauh mungkin, tanpa pernah mengingat-ingat lagi |Menikmati Utopia Kehidupan|

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menelaah Kebijaksanaan Hidup Lewat Tradisi dan Tari #1

1 November 2016   15:19 Diperbarui: 1 November 2016   15:35 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kultwit #VisitBengkulu2020 

1. Maroba ite ngobrol tentang Ta'ei Kejei jakunai Jang (red; bahasa Suku Rejang Bengkulu)#EsaiPIRNXV

2. Artinya mari kita diskusi soal Tari Kejei dari Suku Rejang, Bengkulu

3. tapi dalam kaitannya dengan budaya proteksi dan refleksi pergaulan remaja masa kini gaes

4. _Opening_ Tari Kejei adalah salah satu tariang paling sakral bagi Suku Rejang di Bengkulu

5. Paling sakral karena banyak ditemukan cerita-cerita misteri sepanjang pementasan tarian ini

6. Tari Kejei terbilang tari yang cukup sederhana karena tidak menggunakan gerakan yang terlalu rumit

7. Tari ini dimainkan dengan jumlah penari ganjil, bisa 3, 5, 7 atau 9 pasang

8. Tarian ini diiringi oleh alat musik tradisonal seperti Gong, Kulintang, dan Redap

9. Musik pengiring tarinya adalah musik yang sudah disepakati oleh BMA Rejang Lebong

10. Boleh menggunakan satu atau gabungan dari 7 lagu yang masuk dalam musik pengiring tersebut

11. Musik pengiring tersebut adalah 1) Ombak laut 2) Tupai melompat 3) Siamang balik bukit ...

12. ....4) Percang naik tebing 5) Kumbang mengharap bunga 6) Burung klating 7) Diwo menimbang anak

13. Tari Kejei menjadi tarian yang populer dan dapat ditemukan di acara-acara besar kedaerahan

14. Yang menarik dari tarian ini, selain memang muatan tariannya yang sakral, adalah pemilihan penarinya

15. Jadi tidak sembarangan orang bisa menarikan tarian ini

16. Tarian ini hanya boleh ditarikan oleh anak muda yang masih perjaka dan gadis

17. Harus benar-benar perjaka bagi laki-laki dan masih gadis serta dalam keadaan suci bagi perempuannya

18. Tarian yang di tarikan oleh penari perempuannya juga tidak terlalu gemulai, lebih sederhana dan santun

19. Bagi laki-laki, tariannya lebih menonjolkan kegagahan dan tidak menggunakan gerakan yang rumit

20. Seperti di sampaikan di atas, tarian ini memang cukup sederhana

21. Dalam perspektif saya, keunikan tarian ini salah satunya karena syarat penari yang boleh menarikan Tari Kejei

22. Seolah menggambarkan bahwa setiap pemuda harus dapat menjaga dirinya, menjaga kesuciannya

23. Karena tarian ini sakral, hanya yang bersih saja yang berhak menarikannya

24. Kita menyadari bahwa sejak asal mula, leluhur kita telah menekankan betapa pentingnya menjaga diri

25. Bagi perempuan untuk tidak terlalu gemulai sebagai lambang kesantunan dan etika sebagai wanita

26. Bagi laki-laki harus menjadi pemuda yang gagah berani, tidak boleh terlalu gemulai juga tentunya

27. Mengantarkan kita pada fitrah bahwa menjaga diri sebaik mungkin adalah dasar dari menempuh proses hidup

28. Menengok relita yang ada saat ini, dimana kehidupan pergaulan semakin bebas, tarian ini masih kekeuh

29. Di semua zaman, tidak peduli lampau atau masa depan, ada etika pergaulann yang mengikat kehidupan kita

30. Ada batasan antara hubungan pergaulan laki-laki dengan perempuan

31. Batasan ini yang terjaga sesuai prosesi dalam Tarian Kejei, mengingatkan kembali pesan leluhur kita

32. Kita harus menjaga kesucian diri untuk membuat hidup berarti,

33. sehingga kelak, kita akan mengakhiri proses kita dengan perembahan terbaik

34. Sebagaimana ditampikan sebagai bagian penutup pada Tari Kejei

35. Duduk perlahan, sembah berhadapan, sembah menghadap depan, berdiri anggun, dan mundur beriring kulintang

36. Kita menikmati proses hidup dengan elok, menghargai sesiap di depan, dan disamping

37. Memberi hormat pada yang tua dan dewasa

38. Lalu kembali dengan keindahan sebagai pemuda yang berhasil menyelsaikan prosesi Kejei

39. Pemuda yang tangguh menjaga diri dengan sebaik-baiknya

40. Semangat pemuda yang menjaga diri, berlaku santun tersebut, mungkin salah satu esensi paling pentingnya

41. Tari-tarian kita memiliki makna tidak sekedar penghibur dalam suka cita, tetapi pesan sakral

42. Ya, pesan yang terus terjaga sampai saat ini, yang terjaga dalam rapal dan mantra kejei

43. Dari Kejei kita belajar menjadi generasi muda berbudi

44. Mau tau seperti apa pertunjukan Tarian Kejei? Silahkan berkunjung ke Bengkulu ya gaes

45. Salam Visit Bengkulu 2020

LINK Chripstory : http://chirpstory.com/li/334690 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun