Suatu sore, setelah selesai mengajar, Rina duduk di bangku taman panti asuhan, memandang anak-anak yang berlarian dengan senyum di wajahnya. Sari duduk di sampingnya, membawa dua gelas teh hangat. "Kamu tahu, Rina, aku melihatmu sekarang dan aku melihat seseorang yang berbeda. Kamu lebih kuat dan lebih hidup. Aku senang kamu menemukan jalanmu kembali," kata Sari dengan suara lembut.
Rina menatap sahabatnya, merasa bersyukur atas dorongan yang diberikan Sari selama ini. "Terima kasih, Sari. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi padaku jika kamu tidak mengajakku ke sini. Anak-anak ini telah mengajarkanku banyak hal---tentang cinta, harapan, dan kekuatan untuk terus berjalan meski hidup tidak selalu mudah."
Dengan senyuman lembut, Rina menghirup teh hangatnya. Masa lalu memang tidak bisa diubah, tetapi ia telah menemukan cara untuk melanjutkan hidup. Dengan setiap langkah yang diambilnya, ia merasa lebih dekat dengan harapan dan kebahagiaan yang selama ini ia cari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H