Mohon tunggu...
suhatman pisang
suhatman pisang Mohon Tunggu... Jurnalis - jurnalis

pekerjaan jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mungkin Pak Jokowi Tak Tahu?

31 Oktober 2015   19:08 Diperbarui: 31 Oktober 2015   19:32 1391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal public tahunya Presiden Joko Widodo adalah Presiden yang merakyat, Presiden yang dekat dengan rakyat bersahabat dan hangat terhadap Jurnalis bahkan di media terlihat begitu gampangnya untuk mewawancarai seorang Presiden yang naik dari walikota Solo itu.

Saya sebagai jurnalis sangat bingung, bingung mencari tempat acara karena jadwal selalu berubah – ubah, juga bingung mengikuti cara – cara itu.

Sekedar perbandingan, di eranya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, jadwal tertib , kemudian Jurnalis diberi ruang dan tempat pada sebuah sudut tertentu, tidak dibatasi, asal memiliki id resmi yang diterbitkan humas Pemda dan Korem jurnalis tersebut bisa masuk pada tempat yang disediakan.Kebiasaan SBY jika memberikan pernyataan ditempat tertentu dan tertib.
Padahal dengan gaya Presiden Joko Widodo yang biasa memberikan keterangan pada jurnalis di lokasi acara ( istilahnya door stop ) mdembuat jurnalis harus selalu mengikuti gerak sang Presiden agar tidak ketinggalan “ucapan” nya.
    

Terhadap semua ini, secara berbisik saya tanyakan pada salah seorang staf humas dan protocol istana yang mengatur ruang gerak jurnalis itu, dia menjawab santai “ memang begitu, cara Bapak “.

Entahlah, hanya Pak Presiden Joko Widodo dan stafnya itu yang tahu, tidak etis rasanya saya akan tanyakan langsung pada sang Presiden wong masuk saja susah.

Kalau soal jadwal yang berubah – ubah dari staf humas dan prokol istana itu saya mendapatkan jawaban itu sudah lumrah di eranya Joko Widodo, meminjam istilah nya “ Hanya Pak Jokowi dan Tuhan yang tahu pasti jadwalnya “

Saya harus kompromis dengan diri saya sendiri, apalah seorang jurnalis ? sesakit – sakit hatinya tidak akan bisa berbuat banyak, karena saya sadar Presiden Joko Widodo punya hubungan baik dengan para petinggi media dan pemilik modal di media besar di tanah air.
      

Padahal di benak saya sebelumnya sosok Joko Widodo adalah produk media yang besar dan jadi presiden karena di dukung media, ujung tombaknya adalah jurnalis yang pontang panting dibuatnya.

Semoga ini hanya cara salah oknum tertentu yang menterjemahkan cara melayni pimpinan dengan baik, sehingga banyak aturan yang dilanggar. Semoga akal sehat jurnalis seperti saya tidak hilang dalam emosi.

Mungkin Pak Jokowi Tak Tahu ?
(Catatan Kecil Seorang Jurnalis )

Oleh : Suhatman Pisang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun