Mohon tunggu...
suharyati
suharyati Mohon Tunggu... Mahasiswa/Ilmu Komunikasi/Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Saya merupakan mahasiswa aktif prodi ilmu komunikasi Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Company Visit Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMPO: Menelisik Peran dan Strategi Humas PT Pertamina dalam Membangun Citra dan Menjaga Kepercayaan Masyarakat

30 Januari 2025   16:07 Diperbarui: 30 Januari 2025   16:07 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Company Visit Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Ponorogo ke PT Pertamina

PT Pertamina (Persero) merupakan perusahaan energi milik negara yang memiliki peran strategis dalam menyediakan kebutuhan energi bagi masyarakat Indonesia. Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbesar, Pertamina tidak hanya berfokus pada operasional bisnis, tetapi juga mengutamakan upaya membangun citra positif dan menjaga kepercayaan publik. Hal ini sangat penting mengingat industri energi memiliki dampak besar terhadap ekonomi, lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat.  Dalam konteks ini, Pertamina berkomitmen untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dan berkontribusi terhadap transisi energi berkelanjutan.

Dalam dunia bisnis, citra perusahaan adalah aset berharga yang harus dijaga. Kepercayaan publik terhadap perusahaan akan menentukan bagaimana perusahaan tersebut diterima oleh masyarakat, investor, dan pemangku kepentingan lainnya. Oleh karena itu, peran Hubungan Masyarakat (Humas) di Pertamina menjadi sangat krusial dalam membangun, menjaga, dan meningkatkan reputasi perusahaan, terutama di era digital yang penuh dengan tantangan komunikasi dan penyebaran informasi yang sangat cepat. 

Sebagai bagian dari studi akademik, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) berkesempatan melakukan kunjungan ke PT Pertamina untuk mempelajari lebih dalam mengenai strategi komunikasi dan peran Humas dalam menjaga citra perusahaan. Dalam kesempatan ini, mahasiswa mendapatkan wawasan langsung dari Nerisa Pitrasari, Senior Officer Media Communication PT Pertamina,  yang berbagi pengalaman dan strategi yang diterapkan dalam membangun komunikasi yang efektif, khususnya dalam situasi krisis.  

Berikut Peran Strategi , Pengolahan Krisis serta Hambatan dan Tantangan yang dialami Humas PT Pertamina dalam membagun citra dan kepercayaan masyarakat :

A.Strategi Humas PT Pertamina  dalam Membangun Citra Positif

Dalam diskusi dan wawancara mendalam, Nerisa Pitrasari menjelaskan bahwa membangun citra positif bukanlah tugas yang mudah. Dibutuhkan strategi komunikasi yang matang agar masyarakat tidak hanya mengenal Pertamina sebagai perusahaan energi, tetapi juga memahami nilai-nilai yang diusung perusahaan. Nerisa Pitrasari  juga menjelaskan bahwa  untuk membangun citra positif perusahaan, Humas PT Pertamina memberikan edukasi dan kampanye positif tentang merk Pertamina, baik secara korporat maupun produk. Pertamina juga  memiliki berbagai produk yang menjadi fokus publikasi. Kemudian untuk mencapai tujuan ini, Humas Pertamina melakukan beberapa langkah strategi di antaranya:   

1.Pemilihan Target Audiens yang Tepat

Setiap kelompok masyarakat memiliki karakteristik yang berbeda dalam menerima informasi. Oleh karena itu, Pertamina menyesuaikan strategi komunikasi dengan segmentasi audiensnya. Untuk masyarakat umum, digunakan media komunikasi yang lebih umum. Namun, dengan adanya kelompok usia seperti baby boomers dan Gen Z yang memiliki preferensi media berbeda. Untuk menjangkau audiens yang lebih luas, media sosial menjadi saluran media komunikasi penting yang memungkinkan pesan tersampaikan dengan cepat dan efektif di era digital seperti ini. Dengan memahami pola konsumsi media dari berbagai generasi, Humas Pertamina dapat menyesuaikan konten yang lebih relevan agar pesan yang disampaikan lebih efektif dan diterima dengan baik oleh setiap segmen masyarakat.

2.Pemanfaatan Media Sosial sebagai Kanal Komunikasi Utama

Mengingat pentingnya era ditigal, media sosial menjadi saluran utama dalam menyampaikan pesan komunikasi. Pertamina memanfaatkan platform ini untuk menyampaikan pesan komunikasi agar dapat menjangkau masyarakat lebih luas dan cepat. Pemanfaatan media sosial tidak hanya membantu mempercepat penyebaran informasi, tetapi juga memungkinkan adanya interaksi langsung dengan masyarakat sehingga keluhan dan pertanyaan dapat direspons dengan lebih cepat.

B. Pengelolaan Komunikasi dalam Situasi Krisis Oleh Humas PT Pertamina

Tidak dapat dimungkiri bahwa industri energi sangat rentan terhadap krisis, baik yang berkaitan dengan operasional, lingkungan, maupun kebijakan. Oleh karena itu, strategi komunikasi krisis menjadi elemen penting dalam menjaga reputasi perusahaan.

Menurut Nerisa Pitrasari, Dalam situasi krisis, setiap fungsi yang relevan memiliki perannya masing-masing, tidak hanya fungsi komunikasi, tetapi juga fungsi CSR, HSE (Health, Safety, and Environment), serta operasional. Masing-masing fungsi akan berkontribusi sesuai dengan tanggung jawabnya untuk menangani kondisi krisis tersebut. Bagi tim komunikasi, langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi lokasi dan tingkat krisis yang terjadi. Di Pertamina, krisis sudah dikategorikan ke dalam beberapa level. Jika krisis berada pada level satu atau terjadi di wilayah regional, maka tanggung jawab komunikasi aktif akan dipegang oleh tim Communication Relations di masing-masing wilayah.  

Sementara itu, Pertamina Persero di tingkat pusat akan berperan sebagai pusat strategi dan koordinasi. Hal ini bertujuan agar komunikasi yang dilakukan oleh tim di daerah tetap terarah dan selaras dengan kebijakan perusahaan. Setelah pemetaan kondisi krisis dilakukan, langkah berikutnya adalah menyusun pesan komunikasi yang tepat, sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan di Pertamina.Dalam menghadapi situasi krisis, ada beberapa langkah utama yang dilakukan oleh Humas Pertamina:

a.Respon Cepat dalam 3 Jam Pertama

Dalam waktu maksimal 3 jam setelah krisis terjadi, Pertamina harus mengeluarkan pernyataan resmi atau siaran pers untuk memberikan informasi awal kepada masyarakat dan media. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran informasi yang tidak akurat atau hoax, memberikan kejelasan kepada publik tentang apa yang sebenarnya terjadi, setra menunjukkan komitmen perusahaan dalam menangani situasi dengan transparan dan profesional.

b.Pembaruan Informasi secara Berkala

Setelah pernyataan awal dikeluarkan, Humas Pertamina terus memberikan update informasi kepada media dan masyarakat sesuai dengan perkembangan situasi. Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa masyarakat tetap mendapatkan informasi terbaru dan akurat.

c.Kolaborasi dengan Media

Media memiliki peran penting dalam membentuk persepsi publik terhadap suatu krisis. Oleh karena itu, Humas Pertamina selalu menjaga hubungan baik dengan media agar berita yang disampaikan tetap seimbang dan tidak menyesatkan.

C. Tantangan dan Hambatan Humas PT Pertamina dalam Membangun Reputasi Perusahaan

Meskipun telah menerapkan berbagai strategi komunikasi yang efektif, PT Pertamina tetap menghadapi tantangan dalam membangun dan menjaga reputasi perusahaan. Saat ini, tantangan dan hambatan dalam komunikasi semakin kompleks seiring dengan perkembangan dunia yang semakin beragam dan pesatnya arus informasi. Beragamnya media komunikasi juga menjadi tantangan tersendiri bagi Humas dalam memastikan bahwa informasi yang disampaikan tentang perusahaan tetap akurat dan tepat sasaran.

Salah satu upaya utama yang dilakukan adalah mengurangi penyebaran hoax dengan memberikan informasi yang akurat dan berkala kepada masyarakat. Informasi tersebut mencakup aspek operasional maupun hal lain yang sesuai dengan target perusahaan.

Tantangan terbesar bagi Humas adalah memastikan bahwa setiap informasi yang disampaikan tidak hanya tepat, tetapi juga disalurkan melalui kanal komunikasi yang sesuai dengan target audiens Pertamina, sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dengan efektif.

Dari hasil pengamatan saya, PT Pertamina (Persero) memainkan peran strategis dalam memenuhi kebutuhan energi nasional, sekaligus menjaga citra perusahaan di tengah tantangan industri yang terus berkembang. Sebagai perusahaan energi milik negara, Pertamina tidak hanya berfokus pada operasional bisnis, tetapi juga berkomitmen untuk membangun reputasi positif melalui strategi komunikasi yang efektif.

Peran Humas menjadi sangat krusial dalam menjaga kepercayaan publik terhadap perusahaan. Dalam membangun citra positif, Pertamina menyesuaikan strategi komunikasi dengan target audiens yang beragam serta memanfaatkan media sosial sebagai kanal komunikasi utama. Hal ini memungkinkan pesan perusahaan tersampaikan dengan lebih cepat dan luas, sekaligus menciptakan interaksi langsung dengan masyarakat.

Selain membangun reputasi, Humas Pertamina juga memiliki peran penting dalam menangani komunikasi saat krisis terjadi. Strategi komunikasi krisis melibatkan berbagai fungsi di dalam perusahaan, termasuk CSR, HSE, dan operasional, untuk memastikan penanganan yang tepat. Langkah-langkah utama dalam komunikasi krisis meliputi respon cepat dalam tiga jam pertama, pembaruan informasi secara berkala, dan kolaborasi dengan media guna menghindari penyebaran hoaks serta menjaga kepercayaan publik.

Namun, dalam menjalankan fungsinya, Humas Pertamina menghadapi berbagai tantangan, terutama di era digital dengan arus informasi yang semakin pesat dan beragamnya media komunikasi. Salah satu tantangan terbesar adalah memastikan informasi yang disampaikan tetap akurat, relevan, dan diterima dengan baik oleh target audiens. Oleh karena itu, pemilihan kanal komunikasi yang tepat menjadi faktor penting dalam keberhasilan strategi komunikasi perusahaan.

Dengan strategi yang matang dan adaptasi terhadap perkembangan zaman, Humas Pertamina terus berupaya menjaga reputasi perusahaan agar tetap positif di mata publik, sekaligus mendukung visi Pertamina dalam mewujudkan transisi energi berkelanjutan.

Daftar Pustaka

Hendarwan, D., & Kurniawan, Y. (2023). Strategi Public Relation dalam Membangun Citra Perusahaan pada PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju Kota Palembang. Jurnal EKOBIS: Kajian Ekonomi dan Bisnis, 6(2), 14-27. https://jurnal.unisti.ac.id/ekobis/article/view/95/95

Kurniawan, A. (2019).Analisis Strategi Humas PT. Pertamina (Persero) dalam Membangun Citra dan Reputasi Perusahaan. Universitas Gadjah Mada. https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/85442

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun