B. Pengelolaan Komunikasi dalam Situasi Krisis Oleh Humas PT Pertamina
Tidak dapat dimungkiri bahwa industri energi sangat rentan terhadap krisis, baik yang berkaitan dengan operasional, lingkungan, maupun kebijakan. Oleh karena itu, strategi komunikasi krisis menjadi elemen penting dalam menjaga reputasi perusahaan.
Menurut Nerisa Pitrasari, Dalam situasi krisis, setiap fungsi yang relevan memiliki perannya masing-masing, tidak hanya fungsi komunikasi, tetapi juga fungsi CSR, HSE (Health, Safety, and Environment), serta operasional. Masing-masing fungsi akan berkontribusi sesuai dengan tanggung jawabnya untuk menangani kondisi krisis tersebut. Bagi tim komunikasi, langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi lokasi dan tingkat krisis yang terjadi. Di Pertamina, krisis sudah dikategorikan ke dalam beberapa level. Jika krisis berada pada level satu atau terjadi di wilayah regional, maka tanggung jawab komunikasi aktif akan dipegang oleh tim Communication Relations di masing-masing wilayah. Â
Sementara itu, Pertamina Persero di tingkat pusat akan berperan sebagai pusat strategi dan koordinasi. Hal ini bertujuan agar komunikasi yang dilakukan oleh tim di daerah tetap terarah dan selaras dengan kebijakan perusahaan. Setelah pemetaan kondisi krisis dilakukan, langkah berikutnya adalah menyusun pesan komunikasi yang tepat, sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan di Pertamina.Dalam menghadapi situasi krisis, ada beberapa langkah utama yang dilakukan oleh Humas Pertamina:
a.Respon Cepat dalam 3 Jam Pertama
Dalam waktu maksimal 3 jam setelah krisis terjadi, Pertamina harus mengeluarkan pernyataan resmi atau siaran pers untuk memberikan informasi awal kepada masyarakat dan media. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran informasi yang tidak akurat atau hoax, memberikan kejelasan kepada publik tentang apa yang sebenarnya terjadi, setra menunjukkan komitmen perusahaan dalam menangani situasi dengan transparan dan profesional.
b.Pembaruan Informasi secara Berkala
Setelah pernyataan awal dikeluarkan, Humas Pertamina terus memberikan update informasi kepada media dan masyarakat sesuai dengan perkembangan situasi. Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa masyarakat tetap mendapatkan informasi terbaru dan akurat.
c.Kolaborasi dengan Media
Media memiliki peran penting dalam membentuk persepsi publik terhadap suatu krisis. Oleh karena itu, Humas Pertamina selalu menjaga hubungan baik dengan media agar berita yang disampaikan tetap seimbang dan tidak menyesatkan.
C. Tantangan dan Hambatan Humas PT Pertamina dalam Membangun Reputasi Perusahaan