Secara umum BEI yang menentukan standar perusahaan apa saja yang layak masuk dalam bursa atau pasar modal. Lembaga ini juga yang menentukan aturan main agar aman dan terkendali.
Supaya relasi antara emiten dengan calon investor terjalin dengan baik, maka dibentuklah perusahaan sekuritas. Jadi, perusahaan sekuritas ini merupakan broker yang menghubungkan antara penjual (emiten) dan pembeli (investor). Perusahaan sekuritas juga bertugas memberi edukasi tentang seluk-beluk pasar modal.
Kurang lebih itu pemahaman dasar yang saya peroleh dari pendidikan singkat tersebut. Dan jika kita kaitkan dengan SBN, itu termasuk sebagai emiten.
Tadi saya singgung bahwa BEI hanya memasukkan emiten yang kredibel dalam bursa atau pasar modal. Emiten itu harus dari perusahaan yang memiliki keuangan yang sehat, serta memiliki pengelolaan yang memungkinkan perusahaan itu terus berkembang.
Bagaimana kalau emiten itu merupakan milik negara seperti SBN ini? Kita tentu percaya dan yakin ini bakal aman, sebab negara tidak mungkin mencelakakan rakyat dengan model investasi seperti ini.
Karena itu, menurut saya, investasi SBN ini terbilang aman dan menjanjikan profit yang lebih baik pada saatnya nanti. Ya, selama negara tidak bangkrut. Tidak mungkin kan?
Secara umum, SBN itu didefinisikan sebagai produk investasi yang diterbitkan dan dijamin oleh pemerintah Republik Indonesia. Karena dijamin oleh negara, maka investasi ini lebih meyakinkan.
Tidak heran ketika SBN ini pertama kali diterbitkan pada 2022, animo masyarakat yang ingin membelinya sangat besar. Sebuah artikel yang ditulis B. Ika Apriandini dari KPKNL Yogyakarta melaporkan bahwa, seri pertama SBN itu berhasil terjual Rp. 25.066 Triliun dengan jumlah investor 56.238.
Wow, itu memang angka yang fantastis. Besarnya peminat investasi pada SBN itu menunjukkan masyarakat sangat percaya pada negara. Selain nanti bisa mendapatkan deviden atau keuntungan, para investor ini juga tentunya membantu negara untuk pembangunan bangsa.
Jadi, sekali investasi langsung dapat banyak manfaat. Investor bisa merasa bermanfaat bagi negara dengan ikut memperkuat modal pembangunan. Dan nanti suatu saat, investor ini akan mendapatkan keutamaan.
Maka ketika saat ini SBN seri berikutnya diterbitkan lagi, masyarakat atau para investor kembali ramai untuk membelinya. Kalau sudah aman dan pasti untung seperti itu, kenapa anda tidak mau ikut beli?