Mohon tunggu...
Saverinus Suhardin
Saverinus Suhardin Mohon Tunggu... Perawat - Perawat penulis

Saverinus Suhardin. Seorang Perawat yang senang menulis. Sering menuangkan ide lewat tulisan lepas di berbagai media online termasuk blog pribadi “Sejuta Mimpi” (http://saverinussuhardin.blogspot.co.id/). Beberapa opini dan cerpennya pernah disiarkan lewat media lokal di Kupang-NTT, seperti Pos Kupang, Timor Express, Flores Pos dan Victory News. Buku kumpulan artikel kesehatan pertamanya berjudul “Pada Jalan Pagi yang Sehat, Terdapat Inspirasi yang Kuat”, diterbikan oleh Pustaka Saga pada tahun 2018. Selain itu, beberapa karya cerpennya dimuat dalam buku antologi: Jumpa Sesaat di Bandara (Rumah Imaji, 2018); Bingkai Dioroma Kehidupan: Aku, Kemarin dan Hal yang Dipaksa Datang (Hyui Publisher, 2018); Jangan Jual Intergritasmu (Loka Media, 2019); dan beberapa karya bersama lainnya. Pernah menjadi editor buku Ring of Beauty Nusa Tenggara Timur: Jejak Konservasi di Bumi Flobamorata (Dirjen KSDA, 2021); Konsep Isolasi Sosial dan Aplikasi Terapi : Manual Guide bagi Mahasiswa dan Perawat Klinis (Pusataka Saga, 2021); dan Perilaku Caring Perawat Berbasis Budaya Masyarakat NTT (Pustaka Saga, 2022). Pekerjaan utama saat ini sebagai pengajar di AKPER Maranatha Kupang-NTT sambil bergiat di beberapa komunitas dan organisasi. Penulis bisa dihubungi via e-mail: saverinussuhardin@gmail atau WA: 085239021436.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bangun Hubungan Profesional atau Emosional?

24 Mei 2023   03:53 Diperbarui: 24 Mei 2023   04:05 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi, kali ini saya tidak akan membahas hasil penelitian orang. Saya kebetulan mengetahui satu kasus nyata yang menggambarkan dampak perselingkuhan di tempat kerja.

Berapa bulan lalu, sebuah grup FB yang ikuti dihebohkan dengan kasus perselingkuhan dari seorang direktur salah satu perusahaan jasa. Kita sebut saja Mr. P untuk memudahkan narasi cerita.

Saat itu, istri sah Mr. P mengunggah foto suaminya yang terlihat mesra dengan seorang perempuan lain. Istri Mr. P juga melengkapinya dengan tulisan yang isinya makian dan hujatan pada suami dan perempuan perebut suami orang tersebut.

Seperti biasa, heboh lah grup dan seantero kota. Soalnya Mr. P dikenal sebagai bos perusahaan jasa yang sedang berkembang sangat baik. Ia mengelola banyak lini bisnis dan semuanya tampak moncer dan menjadi si bos sebagai orang kaya di kota kecil itu.

Kurang lebih sebulan kemudian, saya bertemu dengan teman baik yang kebetulan bekerja di perusahaan Mr. P. Teman saya tampak lesu. Setelah saya cek, ternyata ia sudah dipecat atau lebih tepatnya meninggalkan tempat kerja begitu saja.

"Kenapa keluar?" Saya bertanya, sebab saya tahu betul teman saya itu salah satu orang yang berjuang dari awal dan membesarkan perusahaan.

"Itu gara-gara selingkuhan si bos," katanya ketus.

Setelah bercerita lebih jauh, lebih tepatnya bergosip, saya pun mendapat gambaran lebih jelas. Teman saya itu bercerita, ketika bisni di perusahaan Mr. P mengalami peningkatan, timbul keinginan menambah karyawan yang ditempatkan sebagai sekretaris si bos.

Sekretaris itu perempuan muda dan cantik. Singkat cerita, si bos yang sudah beristri dan memiliki anak itu kepincut dengan daun muda yang merupakan karyawannya sendiri.

Setelah hubungan itu terlalu jauh, perempuan itu tidak tampak sebagai karyawan dan menjalankan peran sebagai sekretaris, tapi juga ikut menentukan kebijakan penting sekaligus mengatur keuangan perusahaan.

Akibatnya, keuangan perusahaan menjadi tidak stabil. Gaji karyawan mulai tersendat dan hal itu memicu teman baik saya tadi untuk memprotes. Tapi bukannya menerima masukan karyawan sebagai tim yang membangun perusahaan sejak awal, teman saya itu malah dipecat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun