Julito kemudian mendekati kami, lalu berusaha menggoda Gibran. Mereka sempat bercanda sebentar, lalu saling berbagi jajan.
Saya sempat berpikir, sekolah tidak selamanya menjadi tempat yang nyaman buat belajar; kadang jadi kandang yang baik berkembangnya aksi perundangan. Tapi, hal itu terjadi tidak selamanya terjadi atau disebabkan pihak luar, bisa jadi anak kami Gibran juga menjadi pelaku bully buat yang lain.
Bully atau perundungan memang tidak baik. Sebagai orang tua, saya dan istri juga kadang tanpa sengaja mencontohkan perundangan pada anak. Sepertinya bercanda mencocokkan dengan anak lain sebagai pasangan kekasih.
Saya juga sadar, ketika Gibran merasa diperlakukan kasar oleh Julito, bisa jadi Gibran juga berperilaku kasar pada anak yang lainnya. Semua kemungkinan bisa terjadi.
Pendek kata, perundangan saat ini mungkin tidak bisa dihindari. Kita memang bersemangat berkampanye agar perilaku seperti itu dihilangkan, tapi nyatanya cukup sulit.
Karena itu, selain berusaha menguranginya, kita juga perlu memperkuat mental anak. Mereka harus terbiasa, bahwa kadang hidup memang keras seperti itu. Jadi harus siap untuk menghadapinya dengan baik.
***
Kemarin, 18 Mei 2023, Gibran genap berusia 6 tahun. Dia gembira ketika diberitahu tentang ulang tahun itu, apalagi kami sebagai orang tua.
Dia gembira karena selain mendapat hadiah, dia juga sadar bahwa sebentar lagi dia akan masuk ke SD. Mamanya sudah mendaftar di salah satu sekolah yang berbeda dengan TK-nya saat ini.
Saya ikut senang ketika melihat dia gembira. Tapi juga kepikiran, apakah dia nanti tetap riang kalau si Keke ternyata sekolah di tempat berbeda?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H