Mohon tunggu...
halubĀ©
halubĀ© Mohon Tunggu... Mahasiswa - Puisi, Cermin, Cerpen, dan Refleksi.

Pencarian dan keyakinan, berteman dekat, sampai kapan pun, selalu ada hal-hal yang membanggakan bagi setiap yang yakin

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bantahan Kedengkian

24 Januari 2023   17:37 Diperbarui: 24 Januari 2023   17:39 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ā  Ā Pernah belajar, melalui masa sulit yang terasa tak akan pernah terukir. Memaksa maju menuju kemustahilan.

Ā  Ā Hukuman sesungguhnya tiba, ternyata apa yang diupayakan tak ditakdirkan. Dikira bisa ternyata tidak.Ā 

Ā  Ā Memangkas alur panjang nan penuh juang. Meneladani siapa siapa yang sudah menapaki jalan terjal itu.

Ā  Ā Menahan diri dari emosi, memudar bersama usia, tekad yang runtuh, batasan yang menjulang.

Ā  Ā Semua kan usang tanpa disebutkan dengan kata yang terangkai seindah apa pun. Medali akan tersingkir dengan mati.

Ā  Ā Perlahan, namun pasti. Mendayung suara bersama, ketika yang dicitakan diupayakan tak tercapai.

Ā  Ā Itulah seberat-berat hukuman. Khayalan tinggal lah kahayalan. Menilik ulang atas dasar apa melangkah ke sana.

Ā  Ā Makin hari, makin menjadi-jadi. Yang semula biasa sudah mengkeladi bersama keadaan. Lupa kita sedang di mana?

Ā  Ā Di Tanah orang, yang kita hanya tamu semata. Lupa menguasai. Mencengkram malu, menggeliat seolah penduduk asli.

Ā  Ā Benar-benar tak habis pikir. Ternyata, bertingkah sesuka hati, setelah dikasih hati menjadikan diri semakin angkuh.

Ā  Ā Pendatang yang selalu membantah peringatan yang datang. Berdalih "Aku datang hanya untuk belajar."

Ā  Ā Malu terbelah tak tentu arah. Berlarian entah ke mana, memang lari lah kerjanya. Ketika dibantah, dikira dengki.

Ā  Ā Pendatang congkak yang tak mau tahu diri. Pergi ke Tanah orang, bertingkah bukan sebagai pendatang.

Ā  Ā  Acuh, abai, marah, benci kepada setiap peringatan yang datang. Inginnya bertindak sesuka hati sampai mati.

Ā  Ā *

RTD. Selasa 24 Jan 2023, 17:36, halub

Ā 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun