Ibu, Engkaulah Mentari Yang Tak Pernah Terbenam
Karya: Suhadi Sastrawijaya
Dalam sepi  mengunci
Aku menyendiri
Kutengadahkan wajah pada malam yang lelah
Aku melangkah perlahan
Kuhampiri  sesesok paru baya itu
Aku bertanya padanya
siapakah orang pertama yang harus aku sayangi?
Dia berkata: Ibumu.
Kemudian bayangan itu lenyap ditelan malam
Aku terjaga,
aku teringat tentang dia
dialah ibuku, yang ikhlas merawat dan menjagaku.
Ibu, kaulah matahari di sanubari
Perlahan bibir ini bergetar mengucap sendu sedan doa
Linangan bening tercurah perlahan
Tuhan, Â seberapa sering aku menyakitinya
dialah ibuku yang tanpa  pamrih mengasihiku
Dalam setiap deru nafas dan detak jantungnya
adalah cinta untuk anak- anaknya
Sebening telaga senyum sapanya
Secerah cahaya tatap matanya
Dilukisan malam itu
aku mebalik- balik kanfas masalaluku
Disaat aku masih dalam pangkuanmu, ibu
Diantara tidur dan terjaga engkau mengiringiku dengan doa- doa.
Tak pernah lelah engkau memberikan kasih dan sayangmu, ibu.
Ketika aku sakit, engkau tetap sabar merawatku
Doa- doa malammu senantiasa mengiringi setiap langkahku
Ibu, ketulusan dan cintamu tak bisa diukur oleh kemilaunya emas dan permata
Sampai  saatnya mentari meninggi
Aku berpamit padamu, ibu
meninggalkan engkau sendiri
Untuk mengarungi dunia masa depanku
Sampi ku kembali padamu disenja kala
Aku bertemu sesosok wanita tua yang renta
Dia terkulai lemah dan sakit.
Tuhan, Â betapa berdosanya aku
Membiarkan dia menahan sakit sendiri
Diakhir senja ini
Diantara rona lembayung yang memerah jingga
Izinkanlah hamba 'tuk memohonkan doa pada-Mu, untuk ibu
Ibu, aku datang padamu
Izinkanlah daku 'tuk menjaga dan merawatmu
Seperti yang aku impikan selama ini.
Terimakasih atas semua kasih sayangmu ibu,
Ibu, kaulah mentariku  yang tak pernah terbenam   Â
Patia 21 Desember 2013
#Puisiku, Koleksi Puisi Suhadi Sastrawijaya.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI